Bisnis.com, BALIKPAPAN- Polda Kaltim mengerahkan setengah kekuatan Satuan Brigadir Mobil (Brimob) atau sebanyak 500 personel serta meningkatkan status kewaspadaan menjadi siaga satu, pasca aksi teror dan ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo yang terjadi akhir pekan lalu,
“Sesuai arahan Kapolda Kaltim keamanan wilayah Kaltim kini dipertebal dengan menyiagakan setengah kekuatan Brimob di 10 daerah. Mereka dalam posisi siaga 1 menghadapi aksi teror,” jelas Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya didampingi Komandan Satuan Brimob Kombes Pol Mulyadi dijumpai Selasa (15/5) sore.
Polda Kaltim saat ini memiliki kurang lebih 1.000 personel, dan setengahnya telah diterjunkan di beberapa titik strategis di Balikpapan, Samarinda, PPU, Bontang, dan Tenggarong.
Dalam pengamanan kegaiatan ibadah,kata Ade, pasukan elit tersebut juga dilibatkan. Steriliasi dan aksi preventif atau pencegahan akan dilakukan di setiap rumah ibadah jelang ibadah dilakukan.
Sisi lain, patroli 24 jam pun mulai dilakukan di setiap daerah dengan menerjunkan 2 tim patroli masing masing dengan kekuatan 5 personel bersenjata lengkap.
Mengacu beberapa peristiwa teror yang terjadi di Kaltim termasuk Balikpapan, pengawasan terhadap para warga binaan permasyarakatan atau narapidana kasus terorisme yang mendekam di penjara-penjara Kaltim turut dilakukan.
Baca Juga
“Sejauh ini menurut kami mereka telah berbaur dengan napi lain, tidak ada masalah,” jelasnya.
Adapun Kaltim sedang bersiap diri menyelenggarakan pilgub kaltim 27 juni mendatang.
Masyarakat kaltim, kata Ade, diminta tetap waspada dan menciptakan imunitas guna mencegah aksi gangguan keamanan di lingkungan masing-masing. “Sejauh ini aman terkendali.”
Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo sebelumnya menilai terorisme kini bukan lagi dilakukan oleh tingkat ekonomi bawah namun sudah berubah dilakukan oleh satu keluarga, seperti di Surabaya.
Terpisah, aksi solidaritas dan doa bersama terkait insiden dilakukan di Balikpapan oleh gerakan rakyat pada Selasa (15/5) pukul 8 malam di lapangan merdeka. Mereka mengecam keras segala bentuk tindakan radikalisme di tanah air dan mendesak DPRD Balikpapan mendesak pengesahan revisi undang-undang terorisme.