Bisnis.com, BALIKPAPAN—Laju inflasi Kota Balikpapan sepanjang Mei 2018 tercatat mencapai 0,35% akibat andil penaikan harga dari kelompok bahan makanan, utamanya komoditas ikan layang dan pisang.
Kepala BPS Kota Balikpapan Nur Wahid mengatakan komoditas ikan layang memberikan andil inflasi sebesar 0,0974% dan komoditas pisang memberikan andil sebesar 0,0496%. “Selain itu, juga ada penaikan tarif air minum PAM yang memberikan andil inflasi sebesar 0,0618%,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (4/6/2018).
Laju inflasi pada Mei itu membuat besaran inflasi di Kota Balikpapan secara tahunan (year-on-year) mencapai 2,64%.
Berdasarkan data inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Balikpapan, inflasi di Balikpapan paling banyak dipengaruhi oleh kelompok pengeluaran bahan makanan disusul kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan.
Di region Kalimantan, inflasi di Kota Balikpapan tercatat sama dengan Kota Tanjung menempati urutan lima dan enam dari sembilan kota yang inflasinya dipantau. Inflasi tertinggi adalah di Kota Sampit sebesar 0,70%, diikuti oleh Kota Tarakan sebesar 0,5%. Sedangkan inflasi terendah di Kota Banjarmasin sebesar 0,14%.