BIsnis.com, BALIKPAPAN – Melihat tren positif kredit untuk sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. yang tumbuh 14% atau menjadi Rp30,4 triliun, sektor ini akan kembali menjadi perhatian termasuk di area Kalimantan.
“Laba bersih setelah pajak (Net Profit After Tax/NPAT) Bank Danamon semester I/2018 berada pada posisi stabil dibandingkan dengan setahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun,” ujar Eka Dinata, Regional Head SND Kalimantan Bank Danamon dalam jumpa pers, Selasa (7/8/2018).
Perseroan akan fokus ke sektor UKM pada semester II/2018, dengan mengandalkan penyaluran kredit perdagangan melalui rantai bisnis yang melibatkan para distributor. Apalagi, sektor komoditas di Kalimantan masih belum stabil.
“Sektor komuditas masih belum stabil, kekuatan perdagangan yang menopang pertumbuhan kredit Bank Danamaon diperkuat dengan total jaringan distribusi sebanyak 39 cabang se-Kalimantan. Kami juga tetap akan melanjutkan inovasi distributor financing, melalui rekomendasi mereka para calon kreditor akan tersaring secara efektif. Sebaliknya, skema rekomendasi tersebut juga mampu mendatangkan keuntungan bagi para distributor,” terangnya.
Kontribusi dari Kalimantan Selatan disebut sebagai yang terbesar untuk Pulau Kalimantan.
Eka melanjutkan pertumbuhan penyaluran kredit menjadi salah satu komponen dalam mengerek laba hingga akhir tahun ini.
Bank Danamon juga akan terus menjaga asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang prudent serta proses collection dan credit recovery yang disiplin.
Secara nasional, Kredit Dalam Perhatian Khusus membaik 240 bps menjadi 11,8% dari 14,2% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loans (NPL) tercatat 3% pada semester pertama tahun ini.