Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Kalimantan Timur Melandai Drastis Pasca Lebaran April 2025

Pasca lebaran April 2025, inflasi Kalimantan Timur melandai drastis
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman
Pedagang menyortir cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (16/3/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Laju inflasi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada April 2025 menunjukkan tren melandai dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto menyatakan hal ini tercermin dari harga komoditas pasca-periode Ramadan dan Idulfitri yang cenderung stabil. 

“Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim mengalami inflasi bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,90%, atau turun dari 2,02% (mtm) pada Maret 2025,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (4/5/2025). 

Menurutnya, capaian ini menegaskan efektivitas upaya pengendalian inflasi yang berkelanjutan dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim.

Secara kumulatif, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Kaltim pada April 2025 tercatat sebesar 1,57%, sementara inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) mencapai 1,66%. 

Patut dicatat, angka inflasi tahunan Kaltim tersebut berada di bawah rata-rata nasional yang tercatat sebesar 1,95% (yoy) pada periode yang sama. 

Budi menyebutkan, kondisi tersebut memberikan angin segar bagi stabilitas ekonomi regional di tengah dinamika pasca-hari besar keagamaan.

Selanjutnya, dia menyampaikan tekanan inflasi pada April 2025 berasal dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil inflasi bulanan terbesar. 

Namun, pemicu utamanya datang dari normalisasi tarif listrik pasca berakhirnya periode diskon yang diberlakukan selama Januari hingga Februari 2025. 

Artinya, harga listrik yang normal menimbulkan inflasi lebih besar dari harga listrik diskon.

Di samping itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga turut menyumbang andil inflasi.

Naiknya curah hujan menjadi faktor signifikan di balik kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti kangkung, bayam, dan tomat akibat produksinya yang berkurang. Kenaikan harga juga terpantau pada daging ayam ras dan ikan tongkol.

Kendati demikian, adanya deflasi pada sejumlah komoditas strategis berhasil meredam laju inflasi yang lebih tinggi.

Penurunan tarif angkutan udara pasca-puncak arus mudik dan balik Lebaran, bersama dengan penurunan harga cabai rawit, udang basah, bensin non-subsidi, serta tarif pulsa ponsel, menjadi penyeimbang penting dalam dinamika IHK April 2025.

“Kami akan terus memperkuat sinergi melalui strategi 4K untuk memastikan inflasi tetap terkendali dan mendukung daya beli masyarakat," tegas Budi.

Lebih lanjut, upaya pengendalian inflasi terus diintensifkan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

Fokus utama diarahkan pada penguatan sisi pasokan melalui program intensifikasi pertanian, termasuk mekanisasi, penyaluran bantuan pupuk, serta adopsi teknologi seperti agriculture drone sprayer, combine harvester, dan digital farming

Tidak hanya itu, untuk menjaga keterjangkauan harga, Gerakan Pangan Murah (GPM) secara masif terus digelar di berbagai wilayah, didukung fasilitasi distribusi pangan strategis seperti aneka cabai dan sayur-mayur langsung dari kelompok tani. 

Peresmian kios pengendali inflasi oleh TPID Kabupaten Kutai Kartanegara juga menjadi terobosan baru dalam stabilisasi harga di tingkat lokal.

Penguatan komunikasi efektif, kata Budi, menjadi pilar penting lainnya. Tak pelak, rapat koordinasi rutin antar TPID terus dilakukan untuk merumuskan sejumlah langkah strategis. 

Kemudian, sejumlah upaya membangun ekspektasi positif masyarakat terus digalakkan, seperti program ‘Ulama Peduli Inflasi’, sosialisasi diversifikasi pangan untuk ketahanan pangan jangka panjang, dan himbauan belanja bijak secara berkelanjutan.

Adapun, dia menuturkan TPID Provinsi Kaltim berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan strategi pengendalian inflasi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan komunikasi Efektif). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper