Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Toll Road sudah berhitung mengenai tarif yang akan dipatok kepada pengguna jembatan tol Teluk Balikpapan. Berapa besarannya?
Tarif jembatan yang menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara itu bakal dibanderol lebih murah dibandingkan dengan moda angkutan lain.
Direktur Utama PT Waskita Toll Road Herwidiakto memberi gambaran bahwa tarif jembatan tol untuk sepeda motor diperkirakan dipatok Rp25.000 karena tarif menyeberang dengan kelotok mencapai Rp35.000.
"Willingness to pay jembatan itu hampir 100% dan keuntungannya bisa bekali-kali karena lebih cepat, lebih murah, dan selamat [sampai tujuan]," tuturnya kepada Bisnis.com, pekan lalu.
Keberadaan jembatan tol akan memangkas waktu perjalanan menjadi tinggal 10 menit.
Saat ini, masyarakat Balikpapan dan Penajam Paser Utara mengandalkan angkutan laut tradisional kelotok dan feri untuk menyeberang dengan durasi waktu 30 menit hingga 2 jam.
Baca Juga
Dalam menggarap proyek ini, Waskita Toll Road berkongsi dengan pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Anak perusahaan PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) itu menggenggam 60% saham di badan usaha jalan tol PT Tol Teluk Balikpapan, sisanya dimiliki pemda.
Herwidiakto menargetkan perjanjian pengusahaan jalan tol atau PPJT jembatan tol tersebut bisa ditandatangani pada Januari 2019.
Sebagai pemrakarsa, katanya, perusahaan optimistis bisa memenangi lelang proyek senilai Rp16,50 triliun itu.
Herwidiakto mengatakan bahwa tahap prakualifikasi diharapkan bisa berlangsung pada Oktober 2018.
Menurutnya, proses lelang sedikit meleset dari proyeksi awal karena ada beberapa persyaratan yang harus direvisi.
"Prosesnya tidak secepat yang kami bayangkan, tetapi kami targetkan PQ [pre-qualification] bulan ini [Oktober 2018] sehingga PPJT-nya kami targetkan Januari [2019]," kata Herwidiakto
Perusahaan semula berharap supaya bisa memulai konstruksi jembatan tol tersebut pada 2018. Namun, saat ini tahap konstruksi dijadwalkan berlangsung pada Februari 2019. Jembatan akan membentang 7,60 kilometer melintasi Teluk Balikpapan.
Adapun, Herwidiakto mengemukakan bahwa saat ini penetapan lokasi atau penlok sudah berlangsung. Tahap ini berlangsung cepat karena proyek jembatan tol tidak membutuhkan lahan yang luas. Secara keseluruhan, kebutuhan lahan hanya mencapai 24 hektare.