Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Kalimantan Timur siap menangkap peluang jasa konstruksi apabila daerahnya terpilih menjadi ibu kota negara.
Heru Sucahyono, Ketua LPJK Kalimantan Timur, optimistis Kalimatan Timur akan dipilih sebagai ibu kota negara yang baru.
"Peluang Kaltim menang 95 persen. Pertimbangannya karena infrastruktur pendukungnya sudah ada, opsi rencana dipilih sudah berada di dua kota yakni Samarinda dan Balikpapan, masing-masing sudah ada pelabuhan dan bandara," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (24/7/2019).
Selain itu Heru menambahkan bahwa jalan tol juga sudah terhubung ke dua tempat ini, yang terpenting adalah masalah lahan dan penduduk yang lebih heterogen.
Berkaitan dengan kesiapan kontraktor di daerahnya, kata Heru, anggota LPJK yang ada di Kaltim berjumlah 6.000 badan usaha, tetapi setelah dilakukan pendaftaran ulang hanya terdapat 2.000 badan usaha karena kondisi pekerjaan yang menurun hal ini tak lepas dari melambatnya pertumbuhan ekonomi selama 4 tahun terakhir.
"Ini berpengaruh kepada industri jasa konstruksi di Kaltim sehingga apabila nanti Kaltim terpilih menjadi ibu kota, maka teman-teman anggota LPJK Kaltim berpeluang tinggi," katanya.
Baca Juga
Tidak menutup kemungkinan juga apabila terpilih jumlah ini akan terus bertambah. Namun, apabila Kaltim tidak terpilih, anggota LPJK tetap mendapatkan peluang untuk ikut serta dalam pembangunan infrastruktur di daerah Kalimantan.
Hal ini diwadahi dalam forum LPJKP (LPJK Provinsi) Se-Kalimantan bahwa peluang ini tidak hanya disambut oleh pemain dari provinsi yang terpilih, tetapi juga dari seluruh Kalimantan, yang mana apabila menang dapat menarik anggota LPJK dari tempat lain.
"Selaku koordinator dari forum itu saya akan mengonsolidasikan LPJKP se-Kalimantan yang jadi pilihan kan Kalimantan. Nah, itu tingal Kaltim atau Kalteng. Kalau di kaltim peluang kami paling besar tapi kalau di Kalteng masih sesama kalimantan mestinya kami masih punya peluang," ujar Heru.