Bisnis.com, BALIKPAPAN --- Pemerintah provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menyiapkan pembangunan pembangkit energi hijau berbasis tenaga air hingga mencapai 20.000 mega watt (MW) dalam penciptaan kawasan industri Tanah Kuning.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menjelaskan sebelum dilakukan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) telah dilakukan studi terlebih dahulu dan berdasarkan hal itu dapat dipetakan bahwa sejumlah titik sungai memiliki potensi untuk dibangun PLTA.
“Jadi kalau seluruh sungai di Kaltara Sungai Kayan, Sungai Bahau, Sungai Mentarang dan Sungai sungai lain itu memiliki potensi menghasilkan 15.000 MW sampai 20000 MW. Bahkan untuk sungai Kayan itu sendiri bisa 9.000 MW,” jelasnya kepada Selasa (27/8/2019).
Irianto menekankan pembangunan PLTA tersebut khususnya akan mendorong pembangunan industri aluminium di kawasan industri tanah Kuning, Rencana membangunan PLTA itu menjadi program jangka panjang atau 25 tahun kedepan sebesar 9.000 Megawatt (MW) dengan nilai investasi ratusan triliun.
Penyelesaian untuk satu pembangkit membutuhkan waktu sekitar 5 tahun. Sedangkan nilai investasinya diperkirakan sekitar US$2,5 juta sampai US$3 juta per MW.
Pemprov, kata Irianto mengatakan dalam waktu dekat atau 5 tahun kedepan akan membangun PLTA seluruhnya sebesar 2.100 MW. Rinciannya, sebesar 900 MW untuk PLTA Kayan 1 dan 1.200 MW untuk PLTA Kayan II.
“Itu sudah lumayan, nanti tambah lagi tahap berikutnya sehingga sampai 9.000 MW,”imbuhnya.
Gubernur memerinci saat ini progress pembangunan PLTA yang berlokasi di Desa Peso Kabupaten Bulungan tersebut sedang dalam persiapan untuk memulai pembangunan konstruksi bendungan. Sementara PLTA lainnya, seperti di Mentarang, Malinau saat ini masih proses memenuhi kelengkapan perizinan dan lain-lainnya.
Di sisi lain, KIPI Mangkupadi-Tanah Kuning sedang dalam proses penetapan lahan, sambil menunggu selesainya revisi RTRW oleh Pemkab Bulungan.
Terkait dengan infrastruktur pendukung Irianto menyebutkan, pembangunannya akan terus berjalan secara simultan. Sama halnya dengan transmisi yang telah direncanakan semua secara terintegrasi.