Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Air Minum di Balikpapan Belum Bankable

Investasi di sektor air minum saat ini belum optimal lantaran nilainya yang besar tetapi tingkat pengembalian investasinya dalam jangka waktu panjang.
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)/ANTARA-Zabur Karuru
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)/ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Investasi di sektor air minum saat ini belum optimal lantaran nilainya yang besar tetapi tingkat pengembalian investasinya dalam jangka waktu panjang.

 

Direktur Utama Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Haidir Effendi mengatakan, kendala investasi menjadi salah satu persoalan dalam memperluas jangkau pelayanan dengan terbatasnya sumber air baku.

Nilai pengembalian investasi air minum baru bisa dilakukan ketika masa operasional mencapai 15 tahun.

 

“Bank saja mungkin mikir-mikir returnnya di atas 15 tahun. Tidak bankable,” katanya Kamis (6/9/2019).

 

Belum lagi, lanjut dia terkait dengan tarif terjangkau yang dikenakan kepada pelanggan masih dikontrol oleh pemerintah, dan tidak bisa naik secara drastis menyesuaikan investasi. Tercatat, tarif di kota Balikpapan saat ini senilai Rp9.000 per meter kubik.

 

Dia menggambarkan, tahun ini diharapkan bisa meraup pendapatan senilai Rp270 miliar, tetapi itu belum termasuk dengan biaya energi yang harus dikeluarkan dan biaya operasional. Selain itu,juga  belum termasuk resiko kebocoran pipa yang tidak bisa langsung diperbaiki karena harus menunggu malam hari.

 

Dalam setahun pihaknya total bisa menghabiskan investasi senilai Rp50 miliar untuk biaya pengembangan dan operasional.

 

“Yang repot harga nggak bisa sesuai harga pasar.  Padahal kalau dollar naik ya otomatis komponen lainnya ikut naik. Kontrol pemerintah di harga jual. Nggak bisa setiap saat mengkoreksi. Belum kebocoran dan disribusi. Jadi biaya tetap pendapatan hilang,” imbuhnya.

 

Tahun ini pihaknya menargetkan tambahan hingga 3,000 sambungan baru dengan realisasi hingga kini sebesar 2,000 sambungan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper