Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap membangun jalan paralel perbatasan di Pulau Kalimantan dengan target tahun ini sudah tembus secara fungsional.
Kepala BPJN XII Kaltim Kaltara Refly Ruddy Tangkere mengatakan, jalan perbatasan yang saat ini membentang dari Kaltara-Kaltim sepanjang 1.068 kilometer.
Setidakya saat ini 55 persen diantaranya sudah tersambung dan beraspal. Sisanya untuk mengejar target akan diupayakan supaya tersambung kendati belum teraspal semuanya.
"Progres saat ini sudah tembus, hanya saja ada beberapa bukit yang harus diratakan.Target tahun ini, jalan sudah tembus. Pengaspalan sudah hampir separuhnya. Hanya saja fokus pengerasan dan pengaspalan masih dimana daerah yang pemukimannya cukup banyak. Setelah itu baru keseluruhan kami aspal,” katanya Kamis (12/9/2019).
Menurutnya, pembangunan jalan secara langsung akan membuka isolasi wilayah sehingga membentuk jalur logistik baru guna merangsang pusat pertumbuhan.
"Kondisi tersebut akan sangat membantu masyarakat di kawasan perbatasan, di mana barang kebutuhan diperoleh dengan lebih mudah dan murah. Kesenjangan antarwilayah juga bisa dikurangi," jelasnya.
Ia menjelaskan, jalan perbatasan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara masing-masing memiliki panjang 244 kilometer dan 824 kilometer. Jalan tersebut ditargetkan bisa tersambung dan fungsional pada akhir 2019 dengan kondisi sebagian beraspal, sebagian perkerasan agregat, dan perkerasan tanah.
Dia menuturkan, pembangunan jalan perbatasan memperhatikan kemampuan dana pemerintah. Oleh karena itu, konstruksi jalan perbatasan beraspal diprioritaskan untuk ruas jalan yang melintasi pusat kegiatan ekonomi dan pelayanan sosial.
Pembangunan jalan perbatasan di Kaltim dan Kaltara dimulai sejak 2015 dengan melibatkan Zeni TNI-AD untuk pembukaan lahan. Pada 2018 Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp 839,4 miliar untuk pembangunan dua jalan paralel perbatasan tersebut.
BPJN Wilayah XII-Balikpapan, dan Zeni TNI AD juga telah meneken penandatanganan enam paket pekerjaan pembangunan jalan perbatasan di Kaltim dan Kaltara sepanjang 132 km dengan nilai Rp330,72 miliar.
“Kami pernah melakukan penghitungan di 2017 lalu, kalau jalan Kaltim-Kaltara ini pengerjaan sisanya rampung 100 persen masih membutuhkan dana sekitar Rp24 triliun. Ya angka itu pasti bertambah,” tutupnya.