BSN Beri Sertifikat SNI untuk Batik Kuntul Perak Binaan Pupuk Kaltim

Badan Standardisasi Nasional memberikan Sertifikasi Produk Pengguna Tanda Standar Nasional (SPPT-SNI) kepada Batik Kuntul Perak binaan Pupuk Kaltim untuk dua jenis produk, yakni batik tulis dan batik cap.
Kepala Badan Standardisasi Nasional Bambang Prasetya (kanan) menyerahkan sertifikat SPPT-SNI Pimpinan Batik Kuntul Perak Kadir Assegaf (kiri) pada peringatan Bulan Mutu Nasional 2019, Kamis (10/10)./JIBI-Istimewa
Kepala Badan Standardisasi Nasional Bambang Prasetya (kanan) menyerahkan sertifikat SPPT-SNI Pimpinan Batik Kuntul Perak Kadir Assegaf (kiri) pada peringatan Bulan Mutu Nasional 2019, Kamis (10/10)./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN—Badan Standardisasi Nasional memberikan Sertifikasi Produk Pengguna Tanda Standar Nasional (SPPT-SNI) kepada Batik Kuntul Perak binaan Pupuk Kaltim untuk dua jenis produk, yakni batik tulis dan batik cap.

SPPT-SNI diberikan berdasarkan audit dan verifikasi Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) Balai Besar Kerajinan dan Batik. Adapun, SNI untuk produk batik tulis adalah SNI 8302:2016 dan SNI untuk produk batik cap adalah 8303:2016.

Sertifikat SPPT-SNI diserahkan Kepala BSN Bambang Prasetya kepada Pimpinan Batik Kuntul Perak Kadir Assegaf pada peringatan Bulan Mutu Nasional 2019. “Alhamdulillah sertifikat SNI jadi pemacu semangat bagi kami untuk menghasilkan produk berkualitas yang sesuai standar, serta memberikan jaminan mutu kepada konsumen,” ujar Kadir Assegaf saat ditemui usai menerima sertifikat, Kamis (10/10).

Dia mengatakan keberhasilan Batik Kuntul Perak meraih sertifikat SNI tak lepas dari peran Pupuk Kaltim yang selama ini telah membina serta mendorong kemajuan usaha untuk terus berkembang. Begitu pula untuk proses sertifikasi dua produk yang diajukan, Pupuk Kaltim juga senantiasa membantu seluruh tahapan sejak awal. Bahkan hanya dalam waktu satu bulan, Kadir mampu merampungkan seluruh persyaratan yang diwajibkan.

“Pastinya kami sangat berterimakasih kepada Pupuk Kaltim yang terus mendorong dan membantu proses sertifikasi untuk batik tulis dan cap. Semoga mitra binaan lainnya juga bisa menyusul,” tutur Kadir.

Mewakili manajemen Pupuk Kaltim, Sri Djuwani Ekowati mengatakan Pupuk Kaltim secara konsisten berkomitmen mendorong seluruh mitra binaan mendapat sertifikat SNI untuk menjamin kualitas serta mutu produk yang dihasilkan. Hal ini merupakan bagian dari pendampingan serta pembinaan perusahaan, sehingga target kemandirian masyarakat pada sektor usaha kecil dan menengah mampu tercapai dengan realisasi serta hasil yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Ini salah satu bukti komitmen Pupuk Kaltim dalam menciptakan kemandirian masyarakat, serta peningkatan daya saing produk usaha melalui sertifikasi SNI,” kata Ekowati.

Ekowati memastikan Pupuk Kaltim terus berupaya mendorong sertifikasi produk mitra binaan secara berkesinambungan yang dilaksanakan bertahap setiap tahun agar produk mitra binaan bisa sejajar bahkan mampu bersaing secara global dengan produk luar. Begitu pula implikasinya terhadap usaha mitra binaan, dapat lebih maju dan berkembang seiring jaminan kualitas serta mutu dari setiap produk yang dihasilkan.

“Tahun lalu batik Beras Basah binaan kami juga telah mendapat sertifikat SNI, bahkan jadi batik pertama di Kaltim yang tersertifikasi BSN. Hal ini akan terus didorong Pupuk Kaltim kepada seluruh mitra binaan, agar usahanya makin maju serta bisa membuka peluang kerja lebih luas bagi masyarakat,” tambah Ekowati.

Kepala BSN Bambang Prasetya menyebutkan bahwa SNI menjadi keharusan bagi produk usaha untuk memberi jaminan mutu dan kualitas kepada konsumen. Hal ini bagian dari program pemerintah dalam mendorong peningkatan daya saing produk nasional di pasar global, terutama sektor UMKM yang terus tumbuh dan berkembang. “Sertifikasi SNI sebagai upaya meningkatkan kualitas dan mutu produk agar lebih bersaing di pasar nasional maupun global. BSN terus mendorong para pelaku usaha dalam negeri, khususnya industri kecil dan menengah dapat memberi jaminan kualitas yang sesuai standar,” terang Bambang.

Sejalan dengan tema Bulan Mutu Nasional 2019, yakni Standar dan Penilaian Kesesuaian untuk Masyarakat Cerdas dan Pembangunan Berkelanjutan, standardisasi produk dan pelayanan memiliki peran penting dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development Goals/SDGs), utamanya berkaitan dengan kehidupan sehat dan sejahtera, energi bersih dan terjangkau, serta kota dan pemukiman yang berkelanjutan. Standardisasi dan penilaian kesesuaian diyakini dapat digunakan untuk mendorong dan memperkuat pencapaian tujuan SDGs didukung sinergi efektif antara BSN bersama stakeholders terkait.

“Maka dari itu, BSN memberi apresiasi tinggi kepada masyarakat dan dunia usaha yang sangat antusias dan memandang penting standardisasi dalam meningkatkan daya saing,” pungkas Bambang Prasetya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper