Bisnis.com, BALIKPAPAN—Pusat Penelitian Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan mencermati bahwa saat ini persoalan lingkungan hidup khususnya limbah cair masih menghantui provinsi Kalimantan Timur.
Kepala P3KLL KLHK Herman Hermawan mengatakan bahwa merujuk pada data jumlah industri berat, tambang lalu pabrikan, perkebunan hingga jumlah sungai yang tersedia, maka persoalan yang terbesar adalah limbah cair termasuk sawit.
“Limbah sawit jangan dianggap limbah padatannya saja. Namun, memang proses industrinya sendiri kita kurang cermati karena ada di masing industri,” jelasnya Juat (11/10/2019).
Namun, lanjut dia, karena persoalan pepadatan penduduk per kilometer masih jarang dan minimnya penggiat lingkungan hidup, maka tidak banyak persoalan tersebut yang terekspos.
Oleh karena itu, pemerintah pusat juga sedang mempertimbangkan untuk memberikan hibah mobil laboratoriumkendaraan bukan sekedar mobil.
Adapun biaya pengadaan satu unit mobil ini adalah Rp 4,2 miliar.
Adapun yang membuat investasi mobil ini menjaid mahal lantaran alat laboratorium di dalamnya, seperti di antaranya alat pengujian untuk uji limbah B3 saja mencapai biaya Rp900 juta.
Baca Juga
Belum lagi pengukuran kualitas udara bisa mencapai Rp 1 miliar.
Rencananya, mobil laboratorium ini akan diisi oleh analisis, sopir, dan tenaga pengaman. Penempatannya juga tidak sembarangan. Ada hal-hal yang harus special, nanti situasional, bisa saja ditempatkan di Samarinda atau di Samboja.
"Desember sudah disapkan, jadi Januari 2020 nanti sudah bisa dioperasionalkan untuk mobil laboatorium ini," ungkapnya.
Dinas Lingkungan Hidup Kaltim menilai pastinya fasilitas ini akan berguna terutama dalam sisi efektifitas. Efisisensi dari sisi waktu, tenaga dan biaya.
“Sebelum ada mobil laboratorium, kala akan ada penelitian menguji sample laboratorium, membutuhkan waktu yang panjang, harus dibawa ke Jakarta dahulu. Sebab di Kaltim juga belum memiliki laboratorium lingkungan"Tenaga tidak jadi halangan buat kami. Peralatannya yang tidak mendukung," ungkapnya.