Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah kota Balikpapan memiliki rencana untuk menambah penyertaan modal kepada PT Bank Pembangunan Daerah Kaltim-Kaltara (Bankaltimtara) secara bertahap hingga mencapai jumlah potensial.
Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, selama kurang lebih 10 tahun, secara total pihaknya telah melakukan penyertaan modal senilai Rp120 miliar kepada BPD. Jumlah tersebut masih tergolong kecil dan belumlah maksimal.
“Belum maksimal penyertaan modal dari Balikpapan, harusnya bisa mencapai Rp250 miliar. Jadi masih banyak yang harus disetor untuk memperbesar saham juga. Saat ini mungkin saham kami baru sekitar 7 persen,” jelasnya Minggu (20/10/2019).
Namun, Rizal belum mengungkapkan porsi penambahan yang direncanakan, termasuk rencana paling dekat.
Adapun untuk tahun ini, pihaknya telah melakukan penambahan modal kembali hingga senilai Rp7 miliar kepada BPD. Selama ini penyertaan modal yang dilakukan berasal dari sejumlah dividen yang diterima, yang dikembalikan untuk menambah modal.
Wali Kota Balikpapan yang tercatat paling muda itu menyebut, penyertaan modal belum maksimal (memberikan dampak) bagi pendapatan daerah, karena porsi kepemilikan Bankaltimtara masih kecil.
Pemerintah Kota Balikpapan, menurut dia, menyerahkan sepenuhnya pemanfaatan dana penyertaan modal terhadap manajemen Bankaltimtara. “Tergantung (kebutuhan) bank,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan tahunan, pada 2018 tiga pemerintah daerah merealisasikan penambahan modalnya pada Bankaltimtara sebanyak Rp31 miliar lebih. Tiga pemda tersebut yakni Pemprov Kaltara, Pemkab Kutai Barat, dan Pemkot Balikpapan.
Dengan adanya tambahan modal itu, setoran modal di Bankaltimtara berjumlah Rp3,264 triliun. Menempati posisi tiga setoran modal terbanyak di antara BPD lainnya di Indonesia. Bank yang dulu bernama Bankaltim ini hanya di bawah Bank DKI dan Bank Jatim.
Realisasi total aset PT Bank Pembangunan Daerah Kaltim dan Kaltara (Bank Kaltimtara) tumbuh 13,80% dibandingkan tahun 2017 lalu. Berdasarkan data kinerja per 31 Desember 2018, jumlah aset yang berhasil dibukukan oleh Bank Kaltimtara mencapai Rp25,75 triliun atau lebih tinggi sebesar Rp3,12 triliun dari yang direalisasikan pada akhir tahun 2017 yaitu sebesar Rp22,63 triliun.
Tahun lalu, Bank Kaltimtara berhasil membukukan total aset dan Total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp25,75 triliun. Perusahaan juga memiliki pangsa aset 21,78% dari aset bank umum di Kaltim dan Kaltara yang mencapai 46 bank.
Sebagian besar komponen atau pembentuk total aset berasal dari simpanan masyarakat yang berhasil dihimpun oleh Bankaltimtara atau DPK mencapai angka Rp18,84 triliun. Realisasi total DPK ini mengalami kenaikan sebesar Rp3,19 triliun atau tumbuh 20,42% dibandingkan dengan realisasi akhir tahun 2017 yang berada di angka Rp15,65 triliun.
Saham Bankaltimtara dimiliki Pemprov Kaltim dan Kaltara, berikut 15 kabupaten/kota di dalamnya.