Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isu Ibu Kota Negara ke Kaltim Belum Pacu Penumpang Bandara Sepinggan

Pemerintah diharapkan mampu fokus pada pertumbuhan ekonomi dan memperbesar pengembangan sektor pariwisata agar mampu mendongkrak pertumbuhan industri penerbangan di Kalimantan Timur.
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur./BUMN.go.id
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Kalimantan Timur./BUMN.go.id

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah diharapkan mampu fokus pada pertumbuhan ekonomi dan memperbesar pengembangan sektor pariwisata agar mampu mendongkrak pertumbuhan industri penerbangan di Kalimantan Timur.

General Manager PT Angkasa Pura I Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan, isu ibu kota negara ke Kalimantan Timur belum memberikan dampak pagi pertumbuhan penerbangan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan.

Menurut Farid terlalu banyak pintu gerbang masuk ke provinsi Kalimantan Timur. Dengan demikian dalam membangun bandar udara juga harus dipertimbangakn dengan matang. Pertumbuhan ekonomi, lanjut dia menjadi kunci naik turunnya jumlah penumpang.

Selain itu, dia juga menyayangkan pemerintah belum memanfaatkan pengembangan dari sektor pariwisata. Padahal sektor ini dinilai bisa menjadi peluang. Dia menyebutkan pangsa pariwisata untuk penumpang pesawat masih kecil dengan share masih di kisaran 15%.

“Belum ada terlihat dampak IKN. Faktor utama pertumbuhan penumpang ini ada pada kondisi ekonomi. Kalau kondisi ekonomi Kaltim bagus, maka akan berdampak positif pada jumlah penumpang pesawat,” ujarnya Rabu (30/10/2019).

Trafik penumpang pesawat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan masih mengalami penurunan signifikan hingga 30,31% menjelang 2 bulan berakhirnya tahun ini.

Adapun jumlah penumpang untuk tahun ini tercatat sebanyak 3,98 juta jiwa,dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,72 juta jiwa. Lebih rincinya untuk penumpang domestik tahun lalu mencapai 5.67 juta sedangkan tahun ini hanya sebesar 3,94 juta atau turun 30%. Hal itu sejalan dengan penurunan penumpang internasional sebesar 7% menjadi 43.673 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 47.178.

Tak hanya itu, frekuensi pesawat di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan juga turun di angka 15,47%. Apabila membandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 51.777 pergerakan, tahun ini hanya 43.767 baik untuk domestik maupun internasional.

Sebelumnya operator bandara ini pun mengincar pendapatan bisnis di luar penumpang lantaran belum pulihnya kondisi penerbangan.

Dia berharap bisa menambah pendapatan dari hanggar dan fixway, yang selama ini belum optimal. Misalnya saja, AP I akan bekerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF), sebagai pihak yang merancang pemeliharaan pesawat di hanggar Sepinggan.

Dia menjelaskan, selama ini ada kegiatan bisnis yang tidak pernah tergarap. Padahal bisa memberikan peluang perusahaan mencari alternatif (pendapatan) lain. Pihaknya akan mencoba mengembangkan hanggar helikopter dan hanggar fixway yang belum pernah tergarap. “Kami akan paksakan supaya keterisiannya lebih banyak,” ujarnya.

Farid melanjutkan, pihaknya juga tengah merencanakan membangun terminal seaplane atau pesawat terbang apung. Kondisi ini juga berkaitan untuk menunjang kepariwisataan di Kalimantan Timur. Dia mencontohkan konsep seperti yang terjadi di Maldives yang juga memiliki banyak terminal seaplane untuk mengakomodir pariwisata mereka.

“Untuk Kaltim, bisa memanfaatkan penerbangan ke Maratua melalui ATR Garuda. Melalui mekanisme tersebut, pesawat bisa memilih take-off dan landing dari terminal laut, kemudian membuang jangkarnya di resort,” tuturnya.

Adapun selain merencanakan pendapatan dari hanggar dan seaplane, potensi lain yang akan dikembangkan adalah pariwisata. Dengan terobosan itu, AP I berharap dapat memenuhi target titik impas (Break Even Point-BEP) selam 10 tahun. Saat ini, pendapatan rata-rata perusahaan mencapai Rp 70 miliar, termasuk penyusutan rerata sebesar Rp3 miliar dari total proyek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper