Bisnis.com, BANJARMASIN - Bank Kalsel berkomitmen untuk ikut berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah 9 Kalimantan, untuk dapat ikut mendukung upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah di sektor bisnis keuangan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Kepatuhan Bank Kalsel IGK Prasetya, disela kegiatan Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Jumat (1/11/2019) di Gedung Serba Guna Mahligai Pancasila Banjarmasin.
"Pertama kami mengucapkan selamat atas dilantiknya Kepala OJK Regional 9 Kalimantan Riza Aulia Ibrahim. Kedua Bank Kalsel siap berkolaborasi dengan OJK untuk mendorong agar geliat ekonomi Banua melalui sektor bisnis keuangan dapat bergerak lebih maju lagi kedepannya," ungkapnya.
Upaya Bank Kalsel mendorong geliat ekonomi di Banua sendiri salah satunya dapat dilihat dari perbandingan kredit konsumtif dan produktif di Bank Kalsel kini yang hanya terpaut sedikit, yakni untuk kredit konsumtif mencapai 50,30% dan kredit produktif sebesar 49,70%.
"Dengan banyaknya kredit produktif yang dapat kami salurkan. Harapannya dapat beefek domino kepada geliat ekonomi di Banua yang semakin baik kedepannya,” tambah Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabaruddin.
Bahkan kini Bank Kalsel juga sedang mendorong hadirnya Government Bisnis Ekosistem, didalamnya terdapat pelaku usaha yang berkolaborasi untuk melakukan kerjasama dalam kesatuan ekosistem untuk dapat membantu meningkatkan aktivitas perekonomian dan pembangunan di Banua.
Baca Juga
“Sistem ini sedang kita sempurnakan dan terus kordinasikan dengan steakholders terkait. Semoga kedepannya system ini bisa betul-betul dimanfaatkan dan dapat menjadi kekuatan baru bagi Bank Kalsel dalam menghadapi tantangan zaman,” harapnya.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 9 Kalimantan Riza Aulia Ibrahim menekankan pentingnya kolaborasi dengan steakholders terkait, khususnya pelaku bisnis perbankan, agar lembaganya dapat ikut mengoptimalkan perannya dalam mendukung upaya Pemerintah Daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jika melihat data hingga September 2019, pertumbuhan kredit di wilayah Kalimantan masih mencapai 6 persen yoy. Angka tersebut masih jauh lebih rendah dibanding pertumbuhan nasional.
“Data ini harus menjadi bahan evaluasi kita bersama, agar kedepannya kita bisa memenuhi target penyaluran kredit oleh OJK yang lebih besar lagi dibanding perolehan nasional, serta mampu menyentuh sektor-sektor ekonomi baru yang memberikan efek positif bagi perkembangan ekonomi di Banua,” tukasnya.