Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Hulu Mahakam Kembangkan Proyek Brown Field US$15,3 juta

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menggarap proyek brown field untuk penambahan cadangan di Peciko sebesar 7.3 BSCF gas dan 34 kbbls kondensat.
Pekerja beraktivitas di RIG Maera PT Pertamina Hulu Mahakam di South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur/ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Pekerja beraktivitas di RIG Maera PT Pertamina Hulu Mahakam di South Tunu, Blok Mahakam, Kalimantan Timur/ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, BALIKPAPAN -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menggarap proyek brown field (pengembangan dari fasilitas yang sudah ada) untuk penambahan cadangan di Peciko sebesar 7.3 BSCF gas dan 34 kbbls kondensat.

General Manager PHM John Anis mengatakan proyek ini merupakan brown field pertama di PHM dan keberhasilan proyek diharapkan menjadi standar untuk pelaksanaan proyek brown field selanjutnya.

Dia menjelaskan proyek ini berupa pemasangan booster compressor dan deck extension di platform SWP-G Lapangan Peciko.

Proyek senilai US$15,3 juta ini dikerjakan oleh kontraktor asli Kalimantan Timur (PT Asta Rekayasa Unggul) dengan melibatkan 100% pekerja dari masyarakat Samboja dan sekitarnya.

\"Basic engineering sudah mulai dikerjakan sejak kuartal pertama 2018, sementara pengerjaan proyek diharapkan selesai di kuartal ketiga 2020,\" jelasnya melalui keterangan resmi Kamis (7/11/2019).

Objektif dari proyek ini dengan cara menurunkan tekanan alir kepala sumur ke mode operasi sangat rendah (LLP – Low Low Pressure) untuk sumur-sumur di platform SWP-G.

Dia mengungkapakanbntuk selanjutnya proyek-proyek booster compressor sejenis sedang dipersiapkan untuk beberapa platform di lapangan Peciko untuk penambahan cadangan di lapangan tersebut.

Selain itu, booster compressor sedang dikaji untuk diterapkan juga pada lapangan offshore lainnya yaitu lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam.

\"Hal ini dalam upaya menahan laju penurunan produksi alamiah, namun dengan tetap mengutamakan keselamatan, efisiensi, dan pengambilan risiko yang terukur“, jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper