Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah kota Balikpapan akan mendorong penyederhanaan rantai distribusi produk ekspor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) supaya memiliki nilai saing tinggi.
Kepala Balai Karantina Kelas I Balikpapan Abdul Rahman tengah mengupayakan agar para produsen UMKM dan petani dapat berkontrak langsung dengan para importir. Selama ini, ungkap dia, penyaluran produk melewati proses panjang sehingga selisih harga jual akhir dibandingkan dengan harga panen awal menjadi tinggi.
Kondisi tersebut membawa kerugian bagi pihak produsen awal karena harus menjual dengan harga yang tergolong di bawah pasar.
"Harga jualnya bisa lebih tinggi. Selama ini dari panen petani lalu ke pengumpul ada lagi pedagang. Lebih bagus dari petani ke importir langsung, kami akan mendorongnya ke arah itu," ujarnya Senin (18/11/2019).
Selama ini sebagai otoritas karantina, pihaknya telah memudahkan dan menjamin kesehatan dan keamanan produk yang diekspor melalui sertifikat yang sesuai dengan persyaratan negara tujuan.
Selain menyederhanakan proses penyaluran bahan baku, pihaknya juga mengharapkan produsen bisa menciptakan produk bernilai tambah. Tak hanya produk mentah yang pengolahannya justru dilakukan oleh negara importir.
Misalnya saat ini Kalimantan Timur melakukan ekspor pisang Kepok ke Malaysia. Kedepannya ekspor yang dilakukan akan berupa keripik atau hasil olahan lainnya yang bernilai jual.
Kaltim berhasil meneken kontrak ekspor pisang kepok ke negri jiran sebesar 2.000 ton senilai Rp30 juta dalam sekali pengiriman. Saat ini bumi etam telah mengekspor sebanyak 2 kali.
Abdul mengungkapkan ke depannya masih terdapat potensi buah naga dan buah nanas untuk dikembangkan. Selain itu rumput laut yang bisa diekspor ke China hingga permintaan bandeng segar.
Pihaknya pun tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bisa memenuhi tingkat permintaan dan pasokan.
"Para petani selama ini didorong terus panen, tetapi nggak ada pasarnya. Jadi dengan adanya permintaan mereka bisa lega karena ada yang menangkap. Sebaliknya juga kemampuan harus disesuiakan dengan permintaan," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan perindustrian kota Balikpapan Doortje Marpaung mengatakan dengan adanya momentum ibu kota, Kaltim harus menonjolkan potensi dan industri khas yang dimiliki.
Perkembangan pasar UMKM dinilainya akan memberi efek berganda. Tak hanya bagi pergerakan ekonomi tetapi juga bagi branding wilayah.
"Kita harus cari yang ada hanya di Kaltim. Miaalnya buah lay kan cuma ada di Kaltim.ini sedang dipikirkan bagaimana pengolahan produknya. Ini bisa menjadi ciri khas. Sehingga yang membeli lekat dengan Kaltim,"ungkapnya.