Bisnis.com, BALIKPAPAN – Ekonomi Kalimantan Timur pada akhir tahun ini diperkirakan bisa tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu di kisaran 5% ditopang oleh laju kinerja ekspor pertambangan yang cukup kencang hingga kuartal III/2019.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur Tutuk Cahyono mengatakan kinerja produsen batubara di Kaltim yang memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) cukup kuat sehingga pertumbuhan ekonomi kaltim bisa lebih di atas 5%.
“Perkiraan kami memang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu, dengan kuatnya ekspor batu bara dari IUP,” ujar Tutuk pada Jumat (6/12/2019).
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan besaran tersebut juga mempertimbangkan faktor konsumsi dan investasi, termasuk kondisi inflasi tahun ini yang lebih terkendali. Menurut Isran,investasi Kaltim pada tahun ini tergolong baik, khususnya pada pembangunan infrastruktur.
“Investasi dari masyarakat atau swasta juga bagus. Sektor pertambangan juga mendominasi sebesar 45 persen untuk ekonomi Kaltim,” ujar Isran.
BI menyebutkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser pada akhir tahun ini akan tumbuh tinggi masing-masing dalam kisaran 2,5% hingga 3,0% dan 5,0% hingga 5,5% yang didukung oleh peningkatan kinerja sektor tambang.
Sementara untuk Balikpapan, ekonomi daerah ini diproyeksikan tumbuh melambat. Bank Indonesia perwakilan Balikpapan memproyeksikan pertumbuhan di kisaran 4,2% - 4,7% atau di bawah 5%.
Kepala BI Perwakilan Balikpapan Bimo Epyanto mengatakan kondisi ini dipengaruhi oleh perlambatan sektor industri pengolahan. Khususnya karena aktivitas pemeliharaan rutin industri pengolahan migas yang mulai berkurang.
Kendati demikian, perlambatan lebih dalam mampu tertahan oleh kinerja sektor konstruksi. kinerja konstruksi mengalami pertumbuhan melalui realisasi proyek strategis nasional dan peningkatan aktivitas perdagangan dan transportasi.
“Perlambatan ekonomi Balikpapan bersumber melemahnya net ekspor daerah. Akan tetapi kemampuan investasi dari pemerintah dan swasta di sepanjang tahun 2019 mengalami peningkatan. Pembentukan modal tetap bruto meningkat,” ujarnya.
BI memerinci kontribusi pertumbuhan ekonomi dari sektor kontruksi sebesar 15%, transportasi 12%, perdagangan 9%, industri pengolahan 45%.
Ekonomi Kaltim secara kumulatif sepanjang triwulan I hingga triwulan III tahun ini tumbuh 5,93 persen dibandingkan dengan triwulan I hingga triwulan III tahun lalu.
Ekonomi Kaltim triwulan III/2019 terhadap triwulan III/2018 tumbuh 6,89% (y-o-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi secara y-o-y dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang tumbuh 11,46%. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor 15,94%.
Ekonomi Kaltim triwulan III/2019 dibandingkan dengan triwulan II/2019 tumbuh 1,48%(q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi secara q-to-q pada triwulan III/2019 dicapai oleh lapangan usaha konstruksi yang tumbuh 6,81%.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 9,92%.