Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Malaysia Lirik Peluang Bisnis di Kaltim, IKN Incarannya

Pengusaha Negeri Sabah Malaysia mengincar peluang bisnis di Kalimantan Timur sehubungan dengan perpindahan ibu kota negara (IKN) ke willayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.
Pertemuan pengusaha Negeri Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur di Balikpapan, Kamis (20/2/2020)./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Pertemuan pengusaha Negeri Sabah Malaysia dan Kalimantan Timur di Balikpapan, Kamis (20/2/2020)./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, BALIKPAPAN  - Pengusaha Negeri Sabah Malaysia mengincar peluang bisnis di Kalimantan Timur sehubungan dengan perpindahan ibu kota negara (IKN) ke willayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.

Sebanyak 24 Pengusaha Negeri Sabah, Malaysia mendatangi Balikpapan melakukan pertemuan dengan pelaku bisnis Kalimantan Timur. Agendanya menjalin kerja sama dan peluang investasi di sekitar ibu kota negara baru.

Ketua Delegasi Dewan Peniagaan Bumiputera Sabah, Malaysia, Muhammad Ampuan Buntar mengatakan bahwa pihaknya datang untuk menyamakan persepsi bisnis di Kalimantan Timur (Kaltim). Dia merespon baik hasil pertemuan.

"Dan terbukti banyak follow up peniaga [pengusaha] dari Indonesia dengan peniaga Sabah. Jadi tujuan ini mencari peluang antara kedua pihak bisa realisasikan agar kenyataan itu terjadi," katanya usai acara, Kamis (20/2/2020).

Diskusi dua pengusaha ini jelas Ampuan sebagai kelanjutan kedatangan Ketua Menteri Sabah Datuk Shafie Apdal pada September lalu. Dia datang usai Kaltim diumumkan menjadi perpindahan ibu kota negara baru.

Datuk Shafie usai persamuhan mengabarkan kepada pengusaha Sabah agar mencari peluang di Borneo. Gayung pun bersambut dengan pertemuan yang dilakukan hari ini.

Ampuan menuturkan bahwa perpindahan ibu kota adalah kesempatan emas bagi pelaku usaha untuk menanamkan modal di sekitar calon penyangga. Ada banyak sektor yang bisa dilirik, seperti pertanian dan infrastruktur.

"Pertama dapat kita pahami yaitu infrastruktur. Kalau ibu kota negara nak [hendak] bangun, pertama adalah infrastruktur. Dan juga jangan dilupakan sektor lain. Kita tidak boleh berhenti di situ," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper