Bisnis.com, BALIKPAPAN - Industri hotel dan restoran menjadi salah satu yang terpukul keras akibat pandemi virus Corona (Covid-19). Di Balikpapan, Kalimantan Timur, tingkat keterisian hanya di bawah 10 persen.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Sahmal Ruhip, mengatakan bahwa ada ribuan karyawan yang dirumahkan karena hotel sepi. Meski begitu belum ada putus hubungan kerja dari laporan yang dia terima.
“Kita masih usaha dengan merumahkan. Bulan pertama dibayar. Tapi kalau bulan selanjutnya jika masih tetap seperti ini, ya pemerintah harus bantu dengan stimulus,” katanya saat dihubungi, Rabu (8/4/2020).
Sahmal menjelaskan bahwa pelaku usaha menjamin mereka yang dirumahkan mendapat bayaran penuh selama sebulan. Akan tetapi dia tidak tahu untuk selanjutnya. “Mereka tetap dibayarkan tapi mungkin tidak 100 persen. Kita maklumi lah,” jelasnya.
Sahmal menuturkan bahwa beberapa hotel ada pula yang tutup sementara untuk mengurangi beban operasional. Kondisi saat ini tidak ada keuntungan yang didapat. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah turun tangan.
“Tuntutan kita bagaimana pemerintah daerah perhatiannya, minimal bebaskan pajak hotel dan restoran dan retribusi lainnya,” ucapnya.
Baca Juga
Akan tetapi sepertinya keinginan tersebut sulit tercapai. Sebelumnya Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan bahwa pemerintah berpegangan pada Undang-undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
“Kita akan berikan kemudahan pajak, yakni dengan menunda pembayaran selama 6 bulan, dan penghapusan denda administrasi atas keterlambatan pembayaran administrasi,” jelasnya.