Bisnis.com, PONTIANAK – Dinas Kesehatan Kalimantan Barat menyebutkan terdapat enam orang kasus baru positif terpapar virus corona jenis Covid-19, sedangkan enam lainnya kasus lama, sebagai hasil tes 29 swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Kepala Dinkes Kalbar Harisson menjelaskan hal itu ketika mengumumkan hasil tes perdana 29 swab dengan metode realtime PCR yang dilakukan pada 20 April 2020 di laboratorium Rumah Sakit Universitas Tanjung Pura (RS Untan) Pontianak.
Dia memerinci dari 29 sampel swab yang telah diperiksa, enam kasus konfirmasi positif baru, enam kasus konfirmasi positif yang lama namun setelah diperiksa di lab RS Untan tetap positif, satu kasus negatif merupakan kasus konfirmasi sebelumnya, satu hasil negatif yang merupakan hasil pemeriksaan kedua dari sebelumnya yang positif, 14 kasus negatif, dan satu kasus ragu karena tidak jelas kurva hasilnya.
Harisson mengutarakan sampel swab dengan hasil negatif tersebut diambil dari beberapa pasien dalam pengawasan (PDP) di sejumlah RS di Kalbar dengan perincian untuk di RSUD Soedarso ada empat kasus negatif di mana dua kasus sebelumnya konfirmasi positif, tetapi setelah diperiksa kembali untuk satu kasus menjadi negatif.
Dia menambahkan karena sudah dua kali pemeriksaan, pasien ini sudah bisa pulang. Kemudian satu orang lagi akan dilakukan tes ulang sekali lagi, jika hasilnya juga negatif, pasien ini juga boleh pulang.
"Untuk di RSUD Soedarso juga ada dua pasien PDP yang dinyatakan negatif, sehingga jumlah PDP di Soedarso yang negatif dari hasil pemeriksaan laboratorium RS Untan jumlahnya ada empat orang," ucapnya.
Lalu untuk di RS Kartika Husada ada satu PDP yang dinyatakan negatif, di RSUD Ketapang ada satu orang tanpa gejala (OTG) yang dinyatakan negatif, lalu di RSUD Abdul Azis Singkawang ada tiga PDP yang juga dinyatakan negatif, di RSUD Alqadrie Pontianak ada dua PDP yang dinyatakan negatif.
Harrison menambahkan bahwa di RS Untan ada dua PDP yang dinyatakan negatif, di RSUD Putusibau satu PDP yang dinyatakan negatif, di RSUD Landak ada dua OTG yang juga dinyatakan negatif.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan meski Kalbar sudah bisa melaksanakan uji swab sendiri, jumlahnya masih terbatas. Hal tersebut dikarenakan reagen kit (cairan reaksi kimia pendeteksi corona) yang masih sulit didapat.
"Saat ini baru tersedia sekitar 100 reagen kit di Laboratorium RS Untan. Pada uji pertama hari Senin (20/4) sebanyak 30 swab yang diuji, sebenarnya sore sudah bisa diumumkan hasilnya. Namun, karena harus dilaporkan dulu ke pemerintah pusat, sehingga hasilnya baru bisa diumumkan ke publik setelah ada konfirmasi lanjut dari pusat," kata Sutarmidji.
Menurutnya, karena masih terbatas, pemeriksaan swab diutamakan untuk PDP dan pasien yang hasil rapid test reaktif.
Dari data Dinkes Kalbar sampai saat ini masih ada 74 PDP yang dirawat. Mereka tersebar di berbagai RS se-Kalbar dan sebagian diisolasi khusus secara ketat.
Gubernur juga mengingatkan kepada siapa aja yang baru datang ke Kalbar, baik menggunakan pesawat udara, laut dan perbatasan darat, agar patuh untuk isolasi diri secara mandiri selama 14 hari.
"Jika masih ngeyel, ingat alamat saudara ada pada kita, saya sudah minta untuk di cek lapangan, jika ditemukan anda berada di luar atau keluyuran, maka anda akan diisolasi di tempat yang disediakan pemerintah selama 21 hari. Kemarin ada tiga orang yang terpaksa kita jemput di rumahnya dan diisolasi di tempat yang disediakan pemerintah," ujarnya.
Kemudian, saat ini ada 200 orang yang hasil rapid test-nya positif, tapi yang bersangkutan dalam kondisi sehat. "Permasalahannya, kita tidak tahu kalau 200 orang ini berpotensi menjangkiti kita."
"Untuk itu, jika ada penyakit bawaan atau imunitas tubuh anda tak bagus maka mungkin keterjangkitan pada diri saudara sangat fatal. Jadi, sekali lagi kami ingatkan, tetap berada di rumah dan jaga kesehatan diri," kata Sutarmidji.