Bisnis.com, BALIKPAPAN – Direktur Umum PT Kaltim Kariangau Terminal Muhammad Basir mengatakan lebih dari dua bulan terakhir kegiatan ekspor langsung atau direct call tetap berjalan.
“Setiap satu minggu sekali kapal datang bergantian. Ekspor impor tetap jalan. Di KKT [Kaltim Kariangau Terminal] ada tiga kapal,” kata Basir saat dihubungi Bisnis.
Basir menjelaskan bahwa selama pandemi ada beberapa kendala yang ditemui. Beberapa di antaranya yaitu pergerakan asal barang, tenaga kerja, serta jam kerja, metode kerja, dan distribusi barang dari lokasi ke pelabuhan yang terbatas.
Akan tetapi masalah tersebut sudah diantisipasi jauh-jauh hari. Pengelola pelabuhan memberikan layanan pengguna jasa untuk menyelesaikan administrasi secara daring.
Sistem bernama TPK Online mempermudah transaksi baik dari pembayaran hingga proses penyelesaian berkas. Kapal yang masuk pelabuhan bisa langsung bersandar karena persyaratan sudah selesai dan masuk dalam aplikasi.
Jika direkapitulasi, pengiriman selalu tumbuh. KKT mencatat produk plywood, pisang, udang, cangkang sawit terkirim.
Baca Juga
“Meningkat apabila dibandingkan bulan sebelumnya. Tumbuh sekitar 2 persen - 3 persen. Malah proyeksi kami di atas itu kalau tidak ada Covid-19. Tetap ada pertumbuhan sekalipun kecil,” jelas Basir.
Tiongkok mendominasi daftar negara tujuan ekspor Provinsi Kalimantan Timur di caturwulan I/2020. Berdasarkan data Dinas Perdagangan Balikpapan, pengiriman ke Negeri Tirai Bambu umumnya sektor nonmigas.
Ada 24 negara tujuan ekspor yang tercatat melalui surat keterangan (certificate of origin) yang dikeluarkan wilayahnya. Besaran ekspor nonmigas mencapai US$1,05 miliar
Dari total tersebut, ekspor nonmigas Kalimantan Timur (Kaltim) ke Tiongkok mencapai US$298 juta. Terbanyak kedua India dengan nilai US$264 juta. Selanjutnya Filipina US#123 juta.