Bisnis.com, PONTIANAK - Pembakaran lahan berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran hutan yang lebih luas.
Terkait hal itu Kepolisian Daerah Kalimantan Barat terus mengimbau masyarakat agar tidak membersihkan lahan dengan cara dibakar.
"Apalagi sekarang Kalbar akan memasuki musim kemarau, sehingga kami imbau masyarakat tidak membersihkan lahan dengan cara dibakar, dalam mencegah Karhutla," kata Kabid Humas Kombes (Pol) Donny Charles Go di Pontianak, Jumat (26/6/2020).
Donny menjelaskan, pihaknya mulai gencar melakukan sosialisasi, salah satunya kegiatan Kapolda Kalimantan Barat Irjen (Pol) R Sigid Tri Hardjanto yang turun langsung memimpin apel penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjelang musim kemarau di wilayah di PT MAR Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (25/6).
Donny mengatakan apel dilaksanakan dalam rangka mencegah kebakaran hutan dan lahan, mengingat Kalbar akan memasuki musim kemarau.
Turut hadir dalam pelaksanaan apel penanggulangan Karhutla tersebut Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, Ketua DPRD Kubu Raya Agus Sudarmansyah dan Pejabat Utama Polda Kalbar.
Baca Juga
"Apel kesiapan dalam mencegah Karhutla tersebut melibatkan pihak perusahaan perkebunan sawit, Manggala Agni dan tokoh masyarakat," ujar Donny.
Donny menambahkan bahwa langkah awal dalam mencegah Kathutla adalah dengan secara gencar melakukan sosialisasi, dan imbauan. Seluruh personel terlibat dalam operasi tersebut.
"Sosialisasi dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat sampai ke tingkat desa, untuk mengimbau warga agar tidak membakar lahan, terutama saat memasuki musim kemarau," ujar Donny.
Apel juga melibatkan korporasi yang memiliki lahan perkebunan.
"Pihak korporasi juga kami libatkan, sebagai peringatan awal untuk tidak main-main dalam hal pembakaran hutan dan lahan,” tambah Donny.
Pada 2019 Polda Kalbar menangani 71 kasus karhutla, tujuh di antaranya dilakukan oleh korporasi, dan sisa 64 kasus dilakukan perorangan, dengan luas lahan yang terbakar mencapai 4.594,72 hektare.
Kerugian di bidang ekonomi juga tidak terelakkan pada Karhutla 2019. Bandara Supadio Pontianak sempat menutup penerbangan akibat jarak pandang yang minim.
"Harapan kita tidak ada lagi Karhutla, untuk itu kami ingatkan dan tegaskan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan," kata Donny.