Masa Pandemi, Tabungan Masyarakat Kaltara Melesat

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara (Kaltara) Yufrizal mengatakan dana pihak ketiga (DPK) di provinsi tersebut tumbuh 3,27 persen pada Juni 2020.
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Simpanan berupa tabungan di Kalimantan Utara tumbuh dua digit di masa pandemi. Sementara, deposito dan giro justru menurun.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara (Kaltara) Yufrizal mengatakan dana pihak ketiga (DPK) di provinsi tersebut tumbuh 3,27 persen, yaitu dari Rp12,47 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp12,88 triliun pada Juni 2020.

“Peningkatan ini terutama terjadi pada sisi tabungan, yang memiliki pangsa pasar tertinggi, yaitu sebesar 50,7 persen dari total DPK, tumbuh sebesar 13,49 persen dari Rp5,75 triliun menjadi Rp6,53 triliun,” kata Yufrizal dilansir Antara, Kamis (6/8/2020).

Kemudian, deposito dengan pangsa pasar 19,8 persen terkontraksi sebesar -3,64 persen, yakni dari Rp3,98 triliun menjadi Rp3,84 triliun. Selanjutnya giro yang memiliki pangsa 19,5 persen terkontraksi sebesar -8,18 persen dari Rp2,73 triliun menjadi Rp2,50 triliun.

Posisi kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh bank di Kaltara pada Juni 2020 tercatat tumbuh sebesar 6,02 persen, yakni dari Rp9,66 triliun menjadi Rp10,25 triliun.

Pertumbuhan ini masih didukung oleh kualitas kredit yang terpantau aman dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di level 0,92 persen.

Angka ini membaik dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di mana NPL tersebut masih di bawah ambang batas aman yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yakni sebesar lima persen.

“Adapun untuk Kota Tarakan, posisi kredit Juni 2020 terkontraksi sebesar -0,55 persen yakni dari Rp3,87 triliun menjadi Rp3,85 triliun dengan NPL sebesar 1,42 persen atau relatif membaik dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Yufrizal.

Secara sektoral, lapangan usaha yang memiliki posisi kredit terbesar adalah sektor perdagangan dengan pangsa 22,09 persen dan tumbuh sebesar 1,99 persen, utamanya didorong konsumsi masyarakat yang relatif mulai membaik di tengah pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper