Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Bulan Wilayah Tanah Laut Kerap Dilanda Banjir

Kepala Desa Kurau Anang Kaderi mengakui wilayah desanya hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari laut lepas yaitu laut Jawa, sehingga air pasang sangat mempengaruhi kondisi banjir yang terjadi.
Jalan di Desa Kurau, Kabupaten Tanah Laut yang masih tergenang banjir di beberapa titik ketika pasang air laut dan terjadi hujan./Antara-Firman
Jalan di Desa Kurau, Kabupaten Tanah Laut yang masih tergenang banjir di beberapa titik ketika pasang air laut dan terjadi hujan./Antara-Firman

Bisnis.com, PELAIHARI - Wilayah Desa Kurau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan kerap masih tergenang banjir saat air laut pasang serta jika hujan deras.

"Sudah hampir dua bulan rumah kami banjir sampai sekarang air masih naik sampai lutut jika malam hari," kata Fatimah, warga Desa Kurau kepada Antara, Sabtu (13/2/2021).

Untuk itulah, wanita ini mengaku masih takut tinggal di rumah lantaran banjir belum sepenuhnya hilang.

Fatimah pun kerap numpang tinggal di rumah kerabat yang lebih tinggi dan tidak lagi kebanjiran sekarang.

Namun dia masih bersyukur dalam kondisi saat ini yang jauh lebih baik jika dibanding puncak bencana banjir ketika rentang waktu minggu kedua hingga ketiga Januari 2021. Dimana air mencapai ketinggian satu meter lebih.

Senada yang dirasakan warga lainnya Dian Rifani. Dia mengaku baru tiga hari terakhir kembali dari pengungsian seiring air yang berangsur surut.

"Hampir sebulan kami tinggal di pengungsian. Meski di rumah juga masih tergenang saat ini jika air pasang, namun ketinggian air hanya di bawah lutut," tuturnya.

Sementara Kepala Desa Kurau Anang Kaderi mengakui wilayah desanya hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari laut lepas yaitu laut Jawa, sehingga air pasang sangat mempengaruhi kondisi banjir yang terjadi.

"Kalau terjadi hujan deras, air dari Kecamatan Bati-Bati akan turun ke sini. Sedangkan di sebelah barat laut Jawa, mungkin itu yang menyebabkan desa kami jadi tumpuan air," ungkapnya.

Untuk itulah, Anang mengingatkan warganya yang mayoritas sebagai petani dan nelayan itu tetap waspada jika sewaktu-waktu air pasang kembali hingga masuk ke rumah.

"Dari 13 Rukun Tetangga, ada enam RT yang masih terdampak banjir, dimana air naik turun," bebernya.

Anang mencatat Desa Kurau yang terdampak banjir terdapat 706 Kepala Keluarga atau 2.333 jiwa menghuni 650 rumah.

Menurut dia, saat ini menjadi masa pemulihan pascabanjir. Warga tentunya masih membutuhkan bantuan karena ada sebagian belum bisa bekerja secara normal.

"Kami berterima kasih semua pihak yang membantu seperti hari ini dari Forum Rektor Indonesia dan Universitas Lambung Mangkurat yang diterimakan oleh Sekretaris Daerah Tanah Laut Dahnial Kifli," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper