Bisnis.com, SAMARINDA – Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, Kalimantan Timur, mencatatkan peningkatan jumlah lalu lintas kargo sebesar 329,66 persen sepanjang 2020.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Agung Pracayanto menyatakan hal tersebut disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang melakukan transaksi jual beli melalui marketplace.
"Karena kita mengurangi bepergian dan keluar rumah karena pandemi seperti saat ini, [sehingga] mengalihkan transaksi dengan online," ujarnya, Kamis (25/2/2021).
Berdasarkan data Pergerakan Lalu Lintas Angkutan Udara Bandara APT Pranoto Samarinda, sepanjang 2020 tercatat sebanyak 677.896 kargo yang tiba dan berangkat. Sebaliknya, pada 2019 sebanyak 205.628 kargo dan pada 2018 sebanyak 63.011 kargo.
Dia pun memperkirakan tren peningkatan lalu lintas kargo akan kembali terjadi pada tahun ini.
Dia mengungkapkan sebagai bandara pengumpul, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto memiliki 5 maskapai yang beroperasi antara lain yakni Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, dan NAM Air.
Baca Juga
"Untuk saat ini kita sudah memberikan layanan kepada 5 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Mahakam Ulu, Kutai Barat, Kota Samarinda, dan Bontang," ungkapnya.
Di sisi lain, terjadi penurunan penumpang sebanyak 51,49 persen sepanjang 2020, yaitu dari 1,1 juta penumpang pada 2019 menjadi 572.918 penumpang.
Menurutnya, penurunan tersebut diakibatkan kebijakan pemerintah terkait pembatasan-pembatasan dalam mobilitas antar daerah sehingga berdampak pada angkutan udara.
Agung menyatakan jika dikalkulasikan per tahun, rutinitas penumpang yang berangkat dan datang melalui APT Pranotor Samarinda mencapai 1,6 juta penumpang.
Jika dirinci, 100.858 penumpang pada 2018, 1,1 juta penumpang pada 2019, dan terdapat 572.918 penumpang pada 2020.
Adapun, untuk lalu lintas kargo Bandara APT Pranoto telah melayani sebanyak 946.535 kargo.