Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontraksi Ekonomi Kalbar Terendah se-Kalimantan

Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi dicapai Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan
Ilustrasi - Petani membajak tanah menggunakan traktor di area persawahan Desa Putoh Sa, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Aceh, Kamis (13/4)./Antara-Syifa Yulinnas
Ilustrasi - Petani membajak tanah menggunakan traktor di area persawahan Desa Putoh Sa, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, Aceh, Kamis (13/4)./Antara-Syifa Yulinnas

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kondisi ekonomi Kalbar pada kuartal 1/2021 tercatat minus 0,10 persen dibandingkan tahun lalu. Hal itu sekaligus lebih rendah dari kontraksi ekonomi nasional sebesar 0,74 persen dan terendah se-Kalimantan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar M Wahyu Yulianto menyatakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang menjadi tolak ukur perekonomian Kalbar mencapai Rp 55,575 triliun.

“Sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 34,664 triliun,” ujarnya, dikutip dari berita resmi statistik, Kamis (6/5/2021).

Wahyu menjelaskan dari sisi produksi, kontraksi tertinggi dicapai Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh 25,10 persen. Untuk pengeluaran, kontraksi terdalam dari komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 2,56 persen.

Dilihat dari kuartal I atau quarter-to-quarter (qtq), laju pertumbuhan ekonomi Kalbar terkontraksi sebesar 0,11 persen.

Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi dicapai Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian yaitu sebesar 16,25 persen. Sementara untuk pengeluaran, kontraksi paling dalam terjadi pada konsumsi pemerintah sebesar 23,97persen.

Struktur ekonomi Kalimantan Barat kuartal I/2021 didominasi Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 24,00 persen, Industri Pengolahan 16,30 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor 12,66 persen dan Konstruksi 11,66 persen.

“Sementara dari sisi Pengeluaran berasal dari Konsumsi Rumah Tangga 51,09 persen dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 30,04 persen,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper