Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltim Susun Rencana Ekspor Lewat Pelayaran Langsung Internasional

Ekspor Kaltim akan jelas mendapatkan keuntungan dengan menggunakan fasilitas tersebut.
Kepala Disperindagkop UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor./Bisnis - Muhammad Mutawallie Sya'rawie
Kepala Disperindagkop UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor./Bisnis - Muhammad Mutawallie Sya'rawie

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menyusun sejumlah langkah agar direct call menjadi lebih profesional dalam menunjang ekspor Kaltim.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM (Disperindagkop) Kaltim Yadi Robyan Noor menyatakan ekspor Kaltim akan jelas mendapatkan keuntungan dengan menggunakan fasilitas tersebut. 

"Direct call bagus dan penting untuk mendorong dari negara buyer langsuing [ke Kaltim] dan nggak kemana-mana," ujarnya, Rabu (28/7/2021).

Pria yang akrab disapa Roby itu menyebutkan langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memastikan besaran jumlah kapasitas ekspor dari Kaltim.

Kedua, menyusun penjadwalan ekspor menggunakan direct call yang berkaitan dengan wilayah Kaltim dan terakhir mempersiapkan produk ekspor yang memiliki daya saing harga.

"Jadi kalau udah berkaitan 3 hal itu, optimis lah [akan terwujud]," sebutnya.

Dia menjelaskan, jumlah kapasitas ekspor mencakup Free on Board (FOB) atau penawaran harga barang ke atas kapal maupun juga negara tujuan.

KemudianRoby memperhitungkan manajemen waktu yang efektif mulai dari kapal bersandar hingga diberangkatkan menjadi ekspor dari Kaltim dan harga produk yang berdaya saing di luar negeri.    

"Pelayanan di Singapura kan dua jam sandar sudah bisa go. Belum lagi daya saing [harga], kalau tempat lain murah, [maka] kita akan keteteran," katanya.

Selain itu, dia menyebutkan pihaknya juga berupaya meyakinkan buyer melalui informasi yang baik dengan menggandeng beberapa instansi terkait.

"Kalau mereka (pelaku ekspor dan buyer) mana yang cepat dan murah itu yang dipilih. Tapi kita juga optimis akan meningkatkan itu," sebutnya. 

Kendati demikian, Roby mengaku saat ini tidak bisa memaksakan direct call, karena tentunya sudah ada kesepakatan antara buyer dan pelaku usaha.

"Lewat [pelabuhan] Palaran, saya pikir ga ada masalah, mengenai nanti buyer pengen lewat [Pelabuhan] Surabaya itu urusan lain. Di [tengah] pandemi ini yang penting mereka (pelaku usaha) berproduksi dan laku," jelasnya.

Adapun, Roby menuturkan bahwa sekarang pemerintah sedang konsen menyelesaikan Covid-19, agar tejadi pemulihan ekonomi. Sehingga, dia optimis langkah tersebut akan terwujud dalam waktu dekat melalui regulasi yang jelas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper