Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat nilai ekspor ke sejumlah negara tujuan mencapai US$183,23 juta atau meningkat hingga 62,73 persen pada Juni 2021.
Kepala BPS Provinsi Kalbar M Wahyu Yulianto menyatakan nilai tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari US$ 112,60 juta menjadi US$ 183,23 juta.
“Jika dilihat dibandingkan periode Januari hingga Juni 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020, naik 48,26 persen," dikutip dalam laporan BPS Kalbar, Senin (2/8/2021).
Wahyu menambahkan tiga golongan barang unggulan ekspor Kalimantan Barat adalah Bijih, Kerak, dan Abu Logam (HS26), Lemak & Minyak Hewan/Nabati (HS15), dan Bahan Kimia Anorganik (HS28), dimana masing-masing berkontribusi 31,20 persen, 28,24 persen, dan 20,20 persen.
“Ketiga golongan barang ini menyumbang 79,64 persen dari total nilai ekspor Kalimantan Barat,” katanya.
Dari sisi pertumbuhan, ekspor sepuluh golongan barang tersebut naik 64,86 persen terhadap Mei 2021, yaitu dari US $ 110,52 juta menjadi US $ 182,20 juta.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor masih didominasi negara Asia (8 negara utama) yaitu dengan kontribusi 94,59 persen. Sedangkan, kontribusi nilai ekspor ke negara utama lainnya (Inggris) adalah sebesar 1,11 persen, serta 4,30 persen ke negara tujuan lainnya.
“Tiongkok, Pakistan, dan India merupakan tiga negara tujuan ekspor Kalimantan Barat terbesar pada Juni 2021, masing-masing mencapai nilai ekspor US$ 108,73 juta, US$ 16,78 juta, dan US$ 15,42 juta dengan kontribusi US$ 140,93 juta atau 76,92 persen,” terang Wahyu.
Selanjutnya, Wahyu menyebutkan nilai impor Kalbar naik 9,73 persen secara bulanan yaitu dari US$ 21,58 juta naik menjadi US$ 23,68 juta Juni 2021.
Bahan Bakar Mineral (HS27), Karet dan Barang dari Karet (HS40), dan Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) merupakan penyumbang impor terbesar Kalimantan Barat pada Juni 2021.
Tiga negara pemasok terbesar impor Kalimantan Barat pada Juni 2021 adalah Malaysia sebesar 38,56 persen, disusul Singapura 23,10 persen, dan Pantai Gading mencapai 12,58 persen dengan kontribusi 74,24 persen dari keseluruhan nilai impor atau sebesar US$ 17,58 juta.
Adapun, Kalbar mencatatkan surplus neraca perdagangan yaitu senilai US$ 159,55 juta. “Secara kumulatif Januari hingga Juni 2021 juga surplus US$ 678,54 juta. Jika neraca perdagangan Juni 2021 dibandingkan terhadap Mei 2021, naik 75,29 persen,” pungkasnya.