Bisnis.com, BALIKPAPAN –- Pemindahan Ibu Kota Negara Baru (IKNB) ke Kalimantan Timur diperkirakan memakan waktu hingga 20 tahun.
Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyampaikan bahwa sejumlah negara yang pernah melakukan pemindahan ibu kota negara, seperti Amerika Serikat, Australia dan Malaysia memerlukan waktu tidak kurang dari 10 tahun.
"Mereka yang satu tanah saja itu tidak kurang dari sepuluh tahun [apalagi] kita kan beda pulau. Jadi, angkatan darat, angkatan udara, kepolisian semua harus pindah ini memerlukan waktu dalam hemat saya, 20 tahun itu paling cepat," ujarnya, Sabtu (22/8/2021).
Menurutnya, ini saat yang tepat bagi Kaltim untuk mulai menyiapkan konsep pembangunan ke depan meskipun pembangunan IKN mundur dua kali dalam perencanaan awal.
“Tapi tidak ada masalah, kita harus tetap mempersiapkan karena semakin diundur ke 2022. Semoga kita bisa lebih matang mempersiapkannya,” kata Hadi.
Dia menegaskan bahwa pemindahan IKNB ke Kabupaten Penajam Paser Utaran dan Kutai Kartanegara tersebut akan menjadikan perubahan geopolitik dan geostrategis dalam pembangunan di Kalimantan Timur, bahkan di Indonesia.
“Akan terjadi migrasi besar-besaran, SDM, termasuk pembangunan dan saya yakin kalau ini terjadi maka Kalimantan Timur, dan Kalimantan yang di sekitarnya, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur pada umumnya akan maju pesat,” jelasnya.
Adapun, dia menilai kondisi tersebut akan turut menjadikan anggaran yang berimbang antara Jawa dan luar Jawa.
“Pembangunan akan berimbang antara Jawa dan luar Jawa dan juga termasuk pembangunan-pembangunan strategis Lainnya. Sebelum IKN itu pindah ke Kalimantan Timur hak-hak yang harus dipenuhi Kalimantan Timur yang selama ini terabaikan oleh pusat, sebaiknya kita perjuangkan bersama,” pungkasnya.
