Bisnis.com, BALIKPAPAN — Bank Indonesia menilai penguatan inflasi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) periode Juli ini menunjukkan optimisme membaiknya roda perekonomian Kaltim.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Ricky P Gozali menyatakan membaiknya roda perekonomian Kaltim itu didukung oleh normalisasi permintaan masyarakat seiring kasus Covid-19 yang terkendali.
“Di tengah ketersediaan kebutuhan yang masih belum pulih seutuhnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).
Dia mengatakan, pada periode yang sama inflasi tercatat sebesar 5,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dibandingkan capaian nasional yaitu sebesar 4,38 persen (yoy).
Indeks Harga Konsumen (HK) Kaltim pada Juli 2022 tercatat inflasi sebesar 0,61 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), naik dari bulan lalu yang hanya mengalami inflasi sebesar 0,47 persen (mtm).
Lebih lanjut, Ricky menjelaskan inflasi berdasarkan kelompok pengeluarannya disebabkan karena meningkatnya harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok transportasi pada bulan Juli 2022.
Baca Juga
“Beberapa harga komoditas pangan mengalami peningkatan seiring dengan masih berlanjutnya gangguan produksi akibat cuaca dan hama,” jelasnya.
Dia mengungkapkan bahwa kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,07 persen (mtm), dimana komoditas cabai rawit dan bawang merah merupakan komoditas bahan pangan utama penyumbang inflasi Kaltim pada bulan Juli 2022.
“Kenaikan beberapa harga komoditas pangan tersebut utamanya didorong oleh adanya gangguan produksi di wilayah sentra luar Kaltim, akibat cuaca yang kurang kondusif dan faktor hama, dan kondisi tersebut memberikan tekanan terhadap ketersediaan komoditas cabai rawit dan bawang merah di Kaltim,” ungkapnya.
Adapun, tarif angkutan udara mengalami peningkatan sebesar 5,30 persen secara bulanan (mtm) pada Juli 2022.