Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perkebunan Ditarget Sumbang PDRB 22,99 Persen pada 2023, Ini Upaya Disbun Kaltim

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad menyatakan terdapat sejumlah program vital yang menjadi penentu tercapainya hal tersebut.
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg
Kebun sawit./ Joshua Paul - Bloomberg

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menargetkan peningkatan nilai produksi atau kontribusi subsektor perkebunan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim pada tahun 2023 sebesar 22,99 persen.

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad menyatakan terdapat sejumlah program vital yang menjadi penentu tercapainya hal tersebut.

Pertama, Disbun Kaltim melakukan peningkatan produksi komoditas perkebunan dengan target sebesar 18,31 juta ton. Kedua, melaksanakan kegiatan intensifikasi lahan seluas 800 hektare, peremajaan 136 hektare dan perluasan mencapai 745 hektare.

Ketiga, berupaya mengerek harga komoditas perkebunan. Keempat, melaksanakan kegiatan peningkatan sumber daya manusia penyuluh pertanian. Kelima, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani terhadap teknik budi daya serta penanganan hama dan penyakit.

Terakhir, penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat. Dia menambahkan, kegiatan di atas adalah jenis indikator agregat yang baru bisa tercapai atau sangat dipengaruhi oleh kinerja usaha perkebunan baik swasta maupun di tingkat kabupaten/kota.

“Jadi tidak semata mata hanya bisa diukur dari kegiatan yang dibiayai oleh dana di APBD Disbun (Provinsi). Itu hasil semua stakeholder di setiap level dan kontribusi multi pihak,” katanya.

Berdasarkan data Disbun Kaltim, kontribusi subsektor perkebunan terhadap PDRB Kaltim pada 2019 adalah sebesar 17,54 persen, setahun kemudian menjadi 18,77 persen dan bertambah menjadi 20,087 persen pada 2021.

Tahun ini target dinaikkan menjadi 21,49 persen dan akhir 2023 ditargetkan sebesar 22,99 persen.

Selain itu, Ujang mengungkapkan bahwa pihaknya juga menargetkan jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) terus bertambah menjadi 63 perusahaan pada akhir tahun 2023 mendatang.

“Pada tahun 2019, jumlah perusahaan perkebunan di Kaltim yang sudah mendapat ISPO sebanyak 43 perusahaan. Dalam lima tahun ini ada penambahan 20 perusahaan dan ditargetkan tiap tahun 4 perusahaan mendapat sertifikat ISPO, sehingga pada tahun 2023 terdapat 63 perusahaan yang mendapatkan ISPO,” ungkapnya.

Adapun, Ujang menjelaskan target lain yang ingin dicapai adalah meningkatkan kesejahteraan pekebun melalui peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) Pekebun.  

“Meskipun begitu, integral dari program tersebut akan memiliki muara yang sama yakni terwujudnya visi Dinas Perkebunan sebagai lembaga yang dipercaya Pemprov Kaltim dalam pengelolaan subsektor perkebunan,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper