Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

43 UMKM Kaltim Tembus Pasar Ekspor

Untuk mendorong ekspor pihaknya tidak hanya berfokus pada jumlah UMKM, tapi juga pada jumlah komoditas dan perluasan pasar.
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini./Bisnis-Abdurachman
Pengunjung melihat produk UMKM di Jakarta, belum lama ini./Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kalimantan Timur mencatat terdapat 43 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang telah melakukan ekspor dengan komoditas lokal dari target 100 UKM pada 2023.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop UKM Kaltim Ali Wardana menyatakan untuk mendorong ekspor pihaknya tidak hanya berfokus pada jumlah UMKM, tapi juga pada jumlah komoditas dan perluasan pasar.

“(100 UKM) itu termasuk dengan komoditas, dan perluasan pasar,  jadi yang kita lakukan ke arah sana. Artinya dengan peningkatan ekspor UKM secara langsung meningkatkan komoditas nonmigas nonbatu bara,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (18/10/2022).

Dia menambahkan, komposisi ekspor nonmigas nonbatu bara Kaltim yang mendominasi adalah kelapa sawit dan turunannya sebesar 10 persen, disusul kimia organik seperti pupuk 5,34 persen dan kayu 0,71 persen.

Ali menyebutkan tidak menargetkan pasar yang harus dijangkau oleh para UKM, tapi melihat peluang pasar mana yang bisa dimasuki oleh produk atau komoditas dari Kaltim.

“Kalau memang peluang pasar ada, di situ kita dorong bahkan dengan mengajari tidak bergantung pada pemerintah tetapi juga aktif mencari peluang pasar baru dengan menginformasikan (kepada UKM Kaltim),” sebutnya.

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Kaltim, secara kumulatif nilai ekspor Kalimantan Timur Januari - Juli 2022 mencapai US$23,30 miliar, naik 71,36 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, sedangkan ekspor nonmigas secara kumulatif mencapai US$21,44 miliar atau naik 65,56 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada periode Januari–Agustus 2022, Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$4.815,64 juta (22,46 persen), diikuti India dengan nilai sebesar US$4.406,45 juta (20.55 persen), dan Filipina sebesar US$2.261,45 juta (10,55 persen).

Ali menilai bahwa proyeksi ekspor nonmigas nonbatu bara tetap melanjutkan tren positif pada 2023, karena peranannya yang meningkat 27,83 persen hingga Agustus 2022.

“Didukung dengan yang kita lakukan di tahun ini dengan berbagai macam kegiatan yang bersentuhan dengan pelaku usaha, seperti pendampingan ,peningkatan kerja sama antar daerah dan business matching,” pungkasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Disperindagkop UKM Kaltim, sejumlah komoditas yang sudah berhasil melalukan ekspor a.l produk perikanan ada enam UKM, ada tiga UKM di sektor perkebunan, hasil pertanian tujuh UKM, produk olahan kayu ada 11 UKM, produk kerajinan sembilan UKM, limbah minyak jelantah ada satu UKM, food and beverages ada empat UKM, dan satu UKM home décor tersebar di enam kabupaten kota di antaranya yaitu, Kota Samarinda, Bontang, Balikpapan, Kabupaten Berau, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper