Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Ketahanan Pangan Kaltim, Ini Penjelasan Wagub

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menyatakan tahun ini lahan Kaltim seluas 64.000 hektare mampu menghasilkan 232.400 ton gabah kering giling.
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia./Antara-Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Kapuas, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia./Antara-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan produksi pangan saat ini masih cukup dalam tantangan krisis global tahun depan.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menyatakan tahun ini lahan Kaltim seluas 64.000 hektare mampu menghasilkan 232.400 ton gabah kering giling.

“Belum surplus, tapi cukup memenuhi kebutuhan lokal. Tapi Indonesia bahkan Kaltim tidak boleh terpengaruh akan masalah itu, kita tidak perlu takut,” ujarnya yang dikutip, Senin (28/11/2022).

Dia menambahkan, Kaltim hingga saat ini masih mampu berproduksi dan produktivitas tanaman pangan juga sub sektor pertanian lainnya bisa dihasilkan.

Kendati demikian, dia menyebutkan Kaltim tetap harus mengantisipasi jauh ke depan untuk kebutuhan lainnya, seperti mencukupi kebutuhan warga di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Karena itu, kawasan food estate sekitar 10.000 hektare lebih akan segera kita wujudkan dan dukungan pusat sangat diperlukan,” sebutnya.

Sebagai informasi, Kaltim berupaya untuk merealisasikan kawasan food estate yang meliputi tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Paser.

Sementara itu, Perum Bulog Kanwil Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berkoordinasi dengan pemerintah dan satgas pangan guna menjaga stok dan harga pangan di pasaran.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Kaltimtara Arrahim K Kanam mengatakan momentum hari besar atau saat harga pangan sedang tinggi berpotensi menyebabkan penimbunan pangan.

“Namun, kami (Bulog) berusaha agar kondisi itu tidak terjadi. Beberapa langkap kami lakukan hingga pengecekan pasokan dari agen sampai end user atau ke masyarakat,” terangnya.

Adapun, dia mengungkapkan bahwa Bulog beberapa kali melakukan pencegahan terjadinya penimbunan dengan memantau alur distribusi berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan satgas pangan.

“Kami terus melaporkan stok bangan dari gudang Bulog secara rutin. Kami selalu berkoordinasi terkait kebutuhan bahan pokok karena itu juga bisa menjadi dasar kami mengambil tindakan,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper