Bisnis.com, SAMARINDA — Ekspor produk hasil pertanian melesat di tengah penurunan sektor lainnya dalam ekspor non migas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menyatakan ekspor produk hasil pertanian tercatat naik sebesar 149,26 persen, dari US$1,39 juta di Oktober menjadi US$3,48 juta pada November 2022.
Sebagaimana diketahui, nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan sebesar 4,41 persen pada November 2022 yang disebabkan oleh turunnya ekspor hasil tambang sebesar 0,95 persen.
“Hasil tambang yang memiliki peranan 88,06 persen dari total ekspor non migas mempengaruhi penurunan ekspor non migas secara total,” ujarnya, Selasa (2/1/2023).
Dia menambahkan, penurunan nilai ekspor juga terjadi pada golongan barang hasil industri sebesar 24,55 persen.
Selama Januari-November 2022, ekspor nonmigas di Benua Etam meningkat 48,84 persen dibanding periode yang sama pada 2021.
Baca Juga
Yusniar menyebutkan, peningkatan disumbang oleh meningkatnya ekspor barang hasil tambang sebesar 57,82 persen, ekspor hasil industri sebesar 15,68 persen dan ekspor hasil pertanian sebesar 46,13 persen.
Sementara itu, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 76,90 persen pada periode Januari–November 2022.
Di sisi lain, impor Kaltim selama periode Januari hingga November 2022 didominasi oleh golongan bahan baku/penolong senilai US$4,26 miliar (88,31 persen), disusul oleh barang modal senilai US$547,67 juta (11,34 persen) dan barang konsumsi US$16,44 juta (0,34 persen).
Adapun, dia menuturkan bahwa neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus US$2,58 miliar pada November 2022.
“Surplus berasal dari transaksi perdagangan nonmigas sedangkan transaksi perdagangan migas mengalami defisit,” pungkasnya.
Sebagai informasi, neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$2,71 miliar, sedangkan sektor migas tercatat defisit sebesar US$130,69 juta.
Meskipun sektor migas mengalami defisit US$651,75 juta, tapi pada sektor nonmigas terjadi surplus sebesar US$28,82 miliar selama Januari–November 2022. Sehingga, secara total kumulatif neraca perdagangan Kaltim mencapai surplus US$28,17 miliar.