Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kinerja lapangan usaha (LU) pertanian di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) membaik akibat peningkatan volume produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada kuartal III/2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Agus Chusaini menyatakan volume produksi TBS tercatat tumbuh 30,80 persen (yoy), meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 13,90 persen (yoy).
“Pertumbuhan LU pertanian sebesar 5,31 persen (yoy) atau membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang anjlok sebesar minus 0,21 persen (yoy),” ujarnya dalam keterangan resmi, Jum’at (23/12/2022).
Secara kuartalan, volume produksi TBS tumbuh 21,91 persen dari volume produksi pada periode sebelumnya karena produktivitas TBS yang terangkat akibat pemupukan yang lebih optimal pada tahun sebelumnya dan penurunan dampak musim trek 2019 di tengah kondisi cuaca pada sentra produksi yang lebih kondusif.
Selain itu, Agus menyebutkan berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah pada kuartal III/2022, seperti flush out dan relaksasi pungutan ekspor CPO turut mendorong peningkatan serapan TBS Kalbar yang diolah, sejalan dengan jumlah persediaan CPO yang sudah normal.
Di sisi lain, produksi padi mengalami penurunan kinerja, dimana luas lahan panen padi anjlok hingga minus 24,24 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 10,99 persen (yoy).
Baca Juga
"Hal ini sejalan dengan aktivitas tanam padi sawah pada triwulan sebelumnya yang kurang impresif yaitu mengalami kontraksi minus 32,28 persen (yoy)," terang Agus.
Kendati demikian, dia mengungkapkan luas tanam padi sawah mengalami pertumbuhan 10,33 persen (yoy), dari minus 32,28 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.
"Pertumbuhan luas tanam padi sawah ini diperkirakan akan berdampak positif pada jumlah panen/produksi padi pada kuartal I/2023 yang merupakan puncak panen padi berdasarkan dinas terkait," ungkapnya.
Agus menuturkan bahwa produksi karet di Kalbar masih mencatatkan tren negatif dengan kinerja yang lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Volume produksi karet tercatat sebesar 33.790 ton atau jeblok menjadi minus 24,91 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kuartal II/2022 yang sebesar 38.250 ton atau minus 19,42 persen (yoy)," pungkasnya.
Tren penurunan yang berlanjut ini disebabkan oleh produktivitas karet alam yang menurun karena usia tanaman yang sudah tua, kondisi cuaca kemarau basah, serta alih lahan pertanian ke perkebunan yang saat ini menawarkan margin lebih tinggi
Dia mengatakan bahwa LU pertanian masih mendominasi pangsa terhadap PDRB Kalbar, yaitu sebesar 23,42 persen, diikuti oleh industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran serta konstruksi masing-masing sebesar 16,44 persen, 14,69 persen dan 9,87 persen pada kuartal III/2022.
Sebagai informasi, LU pertanian masih mendominasi pangsa PDRB yaitu sebesar 23,42 persen diikuti oleh industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran serta konstruksi masing-masing sebesar 16,44 persen, 14,69 persen dan 9,87 persen.