Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) telah memastikan distribusi vaksin rabies ke semua daerah di wilayah tersebut, sebagai langkah preventif dalam mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Upaya ini dipimpin oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, dalam respons terhadap kasus-kasus gigitan hewan yang terjadi.
Kepala Seksi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kaltara Judianto Limbong, menyatakan meski tidak ada kasus rabies pada manusia yang ditemukan sejak 2018, frekuensi gigitan hewan pembawa rabies tetap menjadi perhatian.
"Kendati belum ada laporan positif rabies, kami secara rutin mengajak masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi gigitan hewan yang mungkin membawa virus ini," ujarnya yang dikutip, Rabu (12/7/2023).
Judianto menambahkan, Dinkes Kaltara telah mendistribusikan vaksin rabies ke wilayah kabupaten dan kota dalam provinsi tersebut, dengan fokus pada daerah-daerah endemis seperti Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, Malinau dan Nunukan.
Sampai saat ini, antara 250 hingga 400 vial vaksin telah disediakan dan didistribusikan ke seluruh wilayah Kaltara.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinkes Kaltara, dari Januari hingga Mei 2023 menunjukkan bahwa telah terjadi 206 kasus gigitan hewan pembawa rabies di Kaltara, dengan Kota Tarakan melaporkan kasus terbanyak, yaitu 118 kasus.
"Kami berusaha keras untuk mengatasi masalah rabies, berpedoman pada Pedoman Regional Pengendalian Rabies," ungkap Limbong.
Selain upaya pencegahan melalui vaksinasi, Dinas Kesehatan Kaltara juga mempromosikan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang bagaimana merawat luka gigitan hewan pembawa rabies.
Menurut Judianto, luka harus dicuci dengan air mengalir dan sabun selama minimal 15 menit, dan korban harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) gratis.
Adapun, dia menuturkan bahwa Provinsi Kaltara memiliki pusat pengendalian rabies, Rumah Sakit Umum Jusuf SK di Tarakan, dan semua fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas sudah dilengkapi untuk menangani kasus rabies di wilayah masing-masing.