Bisnis.com, BALIKPAPAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) merilis data terbaru tentang profil kemiskinan di provinsi tersebut pada Maret 2023.
Menurut data tersebut, persentase penduduk miskin di Kaltim pada Maret 2023 sebesar 6,11 persen, menurun 0,33 poin persen dibandingkan September 2022 dan menurun 0,20 poin persen dibandingkan Maret 2022.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 231.070 orang, menurun 11.230 orang dibandingkan September 2022 dan menurun 5.180 orang dibandingkan Maret 2022.
Penurunan tingkat kemiskinan di Kaltim ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial ekonomi selama periode September 2022 - Maret 2023, antara lain laju inflasi yang menunjukkan tren penurunan, pertumbuhan ekonomi yang positif, kenaikan nilai tukar petani, panen raya, dan bantuan sosial yang konsisten disalurkan.
Selain itu, BPS juga menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) untuk mengukur kemiskinan, dengan memperhatikan garis kemiskinan makanan dan non makanan yang disesuaikan dengan daerah perkotaan dan perdesaan.
Kepala BPS Provinsi Kaltim Yusniar Juliana mengatakan bahwa penurunan tingkat kemiskinan di Kaltim merupakan hasil dari kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada umumnya dan Kaltim pada khususnya.
Baca Juga
"BPS Provinsi Kaltim juga menyajikan data tentang indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) yang menggambarkan tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan," ujarnya yang dikutip dalam rilis, Selasa (18/7/2023).
Menurut data tersebut, indeks P1 pada Maret 2023 sebesar 0,771, turun dibandingkan September 2022 yang sebesar 0,784. Sedangkan, indeks P2 pada Maret 2023 sebesar 0,140, turun dibandingkan September 2022 yang sebesar 0,118.