Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Kaltim Beberkan Sejumlah Tantangan Pembangunan di Masa Depan

Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membeberkan sejumlah tantangan pembangunan dalam menjaga kondisi ketahanan nasional.
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023).  ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) membeberkan sejumlah tantangan pembangunan dalam menjaga kondisi ketahanan nasional.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Yusliando menyatakan tantangan ini berkaitan dengan disparitas pembangunan, penurunan pendapatan daerah, urbanisasi dan migrasi penduduk, serta pemenuhan kebutuhan pangan di Benua Etam.

Yusliando mengatakan, tantangan pembangunan di Kaltim semakin kompleks seiring dengan ditetapkannya sebagian wilayah Kaltim yang akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

IKN memiliki target untuk mencapai nol persen kemiskinan, PDRB per kapita setara negara maju, dan rasio gini rendah. Namun, hal ini dapat menimbulkan disparitas antara pembangunan wilayah IKN dengan wilayah sekitar dan daerah mitra.

“Berkurangnya wilayah Kaltim terhadap penyesuaian wilayah IKN juga mengakibatkan adanya potensi penurunan pendapatan daerah, baik dari PAD maupun pendapatan transfer,” ujarnya yang dikutip, Jum'at (25/8/2023).

Oleh sebab itu, dia menyebutkan Kaltim butuh insentif penerimaan daerah dari Pemerintah Pusat sebagai kompensasi dari pengurangan wilayah tersebut. 

Selain itu, Yusliando mengungkapkan bahwa hadirnya IKN akan mendorong urbanisasi dan migrasi penduduk ke wilayah Kaltim yang menyebabkan naiknya kebutuhan konsumsi terhadap bahan pangan, sementara produksi pangan lokal masih belum mencukupi. 

“Rasio pemenuhan beras di Kaltim saat ini masih 42,78 persen dan rasio pemenuhan daging merah masih 27,61 persen,” ungkapnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper