Bisnis.com, BALIKPAPAN — Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diyakini menjadi alasan utama tingginya okupansi hotel Kalimantan Timur (Kaltim), hingga berada di urutan dua nasional pada Juli 2023.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kaltim Sahmal Ruhip menyatakan sektor pariwisata dan bisnis di provinsi ini sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang mencapai 63,04 persen, naik 0,66 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan Juli 2022, TPK juga mengalami kenaikan sebesar 1,81 poin.
“Kunjungan ke IKN jadi penyumbang terbesar, disamping kegiatan proyek pemerintah. Dan itu polanya sudah terjadi beberapa bulan kebelakang,” ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (6/9/2023).
Dia menegaskan, IKN memang menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam negeri maupun para delegasi dari berbagai negara.
Sahmal menyebutkan, wisatawan datang untuk melihat perkembangan proyek pembangunan IKN di Benua Etam, dan biasanya menginap selama satu atau dua hari di hotel-hotel di Kaltim.
Baca Juga
“Selain itu, bulan Juli dan Agustus juga merupakan bulan penyusunan anggaran, sehingga banyak kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang membutuhkan fasilitas hotel, misalnya FGD (Focus Group Discussion),” katanya.
Kegiatan ini tentu melibatkan pemerintah maupun perusahaan-perusahaan besar, yang sedang menjalankan program-programnya di Kaltim.
Dia mengungkapkan bahwa, Sabtu dan Minggu menjadi hari puncak permintaan kamar hotel karena banyak kegiatan kedinasan yang dilaksanakan di akhir pekan.
Momentum ini didukung juga oleh pembukaan hotel-hotel baru di Kaltim. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak hotel di Kaltim untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan sertifikasi di berbagai bidang.
“Ini setiap tahun diadakan dan bagian dari pelayanan agar orang datang ke Balikpapan itu lebih nyaman lebih aman dan terlayani dengan baik,” terang Sahmal.
Dia meyakini bahwa okupansi hotel di Kaltim akan tetap tinggi hingga akhir tahun 2023. “Apalagi, pada akhir Oktober 2023 akan ada pengumuman resmi calon presiden dan wakil presiden, yang akan meningkatkan kegiatan partai-partai politik, seperti permintaan ballroom dan kamar-kamar hotel,” pungkasnya.