Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada kuartal III/2023 mencapai 5,29% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,94% (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (Kpwbi) Kaltim, Budi Widihartanto, mengatakan Kaltim juga menjadi provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di wilayah Kalimantan.
“Sektor industri pengolahan dan konstruksi menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Kaltim,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/11/2023).
Dia menjelaskan, sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 8,65% (yoy), didukung oleh kenaikan harga sejumlah komoditas utama.
Kemudian, sektor konstruksi tumbuh sebesar 16,26% (yoy), tertinggi di antara sektor lainnya, sejalan dengan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di Kaltim, seperti ibu kota negara (IKN), bendungan Sepaku Semoi, RDMP RU V Balikpapan, dan lain-lain.
“Sektor pertambangan juga masih tumbuh positif sebesar 2,74% (yoy), meskipun mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya akibat turunnya harga batubara global,” jelasnya.
Baca Juga
Dari sisi pengeluaran, Budi menyebutkan konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim.
Konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 34,1% (yoy), terkait dengan peningkatan belanja barang dan jasa oleh pemerintah dan PMTB tumbuh sebesar 12,06% (yoy), mencerminkan peningkatan investasi di Kaltim.
Sedangkan, ekspor Kaltim juga masih tumbuh sebesar 1,78% (yoy), meskipun melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Budi memaparkan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan IV/2023 diprakirakan masih akan tumbuh positif, meskipun menghadapi tantangan dari sektor pertambangan.
Budi mengatakan, prakiraan pertumbuhan ekonomi Kaltim utamanya didorong oleh berlanjutnya kinerja positif tiga lapangan usaha utama Kaltim.
Kendati demikian, Budi mengakui bahwa dari sisi lapangan usaha terdapat tantangan pada sektor pertambangan, khususnya batubara, di tengah tren penurunan harga komoditas global.
“Oleh karena itu, ke depannya, untuk mengawal pertumbuhan ekonomi Kaltim diperlukan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat agar pertumbuhan perekonomian Kaltim tetap terjaga,” pungkasnya.