Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Timur (Kaltim) melaporkan kinerja pembiayaan syariah tumbuh positif sebesar 18,18% (yoy) pada kuartal II/2023.
Kepala KPw BI Kaltim Budi Widihartanto mengatakan pertumbuhan ini lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 21,91% (yoy).
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) syariah di Kaltim tumbuh 8,13% (yoy), tapi melambat dari kuartal sebelumnya yang sebesar 20,04% (yoy).
“Pembiayaan syariah Kaltim memiliki pangsa 6,10% dari total penyaluran pembiayaan di Kalimantan Timur,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/11/2023).
Dilihat dari jenis penggunaannya, Budi menambahkan penyaluran pembiayaan syariah Kaltim didorong oleh pembiayaan modal kerja yang tumbuh lebih tinggi, yaitu sebesar 37,28% (yoy) dari 10,89% (yoy) pada kuartal sebelumnya.
Sementara itu, penyaluran pembiayaan syariah investasi dan konsumsi keduanya masih tumbuh positif 21,90% (yoy) dan 11,17% (yoy), meski tumbuh melambat dari kuartal sebelumnya.
Baca Juga
Dari sisi risiko, Budi mengatakan bahwa non performing financing (NPF) pembiayaan syariah di Kaltim terjaga di bawah ambang batas 5,0%.
“NPF Kaltim pada kuartal II/2023 tercatat 1,45% lebih rendah dari kuartal II/2022 sebesar 1,60%. Sejalan dengan rendahnya NPF di Kaltim secara keseluruhan, NPF investasi dan konsumsi cenderung rendah, di tengah masih tingginya kredit modal kerja,” terang Budi.