Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tantangan Mewujudkan 100% Layanan Telekomunikasi di Kalimantan Timur

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia mencatat penetrasi internet di Kaltim baru mencapai 79% tahun 2023.
Salah satu menara BTS di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (26/11/2023)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Salah satu menara BTS di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (26/11/2023)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, SAMARINDA — Layanan telekomunikasi menjadi faktor penting dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di Kalimantan Timur (Kaltim) yang masih belum 100% menikmati layanan telekomunikasi digital dengan memadai. 

Ketua Pengurus Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Kaltim Vicky Firdaus menyatakan salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah infrastruktur jaringan, terutama di daerah-daerah rural seperti Kutai Barat (Kubar), sebagian Kutai Kartanegara (Kukar), Mahakam Hulu (Mahulu), dan Paser. 

Dia menambahkan, penyedia layanan internet enggan berinvestasi di sana karena permintaan yang rendah. “Padahal itu butuh sekali masuk ke sana,” ujarnya, Selasa (28/11/2023).

Menurut data APJII, penetrasi internet di Kaltim baru mencapai 79% tahun 2023. 

APJII Kaltim, kata Vicky, berharap ada subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membangun jaringan di wilayah rural dengan berbagai skema subsidi. 

“Polanya macam-macam, bisa subsidi untuk penyediaan, yaitu setahun pertama subsidi pengguna, setahun berikutnya pengguna langsung ke provider agar beban awal tidak terlalu besar atau kedua subsidi membangun infrastruktur jaringan dari pusat kota ke pelosok,” tuturnya.

Vicky menyebutkan APJII tidak memiliki kerja sama khusus dengan pemerintah daerah, melainkan hanya melakukan sosialisasi mengenai keamanan cyber dan literasi digital, dan Focus Group Discussion (FGD) antara para anggota dan pemerintah.

Menurut Vicky, teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) bisa menjadi solusi jangka pendek, meskipun kapasitas dan kecepatannya terbatas. Namun, teknologi ini juga membutuhkan pemeliharaan. 

Selain itu, penyelenggara layanan internet dinilai harus memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan wilayahnya, tidak hanya melihat dari aspek bisnis. 

President Director and CEO IOH Vikram Sinha mengatakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, IOH terus berinvestasi dalam memperluas dan meningkatkan kualitas jaringannya di Kalimantan. 

Sepanjang paruh pertama 2023, total BTS 4G telah bertambah lebih dari 11.000 unit BTS atau meningkat 50 persen YoY. Hal ini membuktikan semakin mumpuninya performa jaringan IOH yang mampu memberikan pengalaman digital kelas dunia bagi pelanggannya.

Di sisi lain, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kutai Kartanegara terus berupaya memberikan kemudahan akses telekomunikasi dan kenyamanan bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung sektor pariwisata. 

Kepala Dinas Kominfo Kukar, Dafip Haryanto mengungkapkan pihaknya sedang dalam proses perencanaan dan pengadaan perangkat serta infrastruktur yang dibutuhkan. “Kami juga berkoordinasi dengan provider dan APJII untuk memastikan kualitas dan kecepatan jaringan internet di wilayah kami,” katanya.

Haryanto berharap dengan adanya layanan telekomunikasi digital yang baik, pariwisata Kukar akan semakin berkembang dan menarik minat wisatawan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler