Bisnis.com, BALIKPAPAN — Pelabuhan Semayang di Balikpapan diprediksi akan melayani 44.000 penumpang selama periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Jumlah ini meningkat 20 persen dari tahun lalu yang hanya 37.000 penumpang.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan Capt Bharto Ari Raharjo menyatakan sudah melakukan kajian dan koordinasi dengan operator kapal, baik PT Pelni, PT Dharma Lautan Utama (DLU) maupun PT Jembatan Nusantara.
“Mereka menyatakan bahwa armada yang ada sudah cukup untuk mengangkut penumpang yang diperkirakan naik sekitar 7.000 orang dari tahun lalu,” ujarnya di Balikpapan, Selasa (19/12/2023).
Bharto menambahkan, hanya PT Pelni yang meminta dispensasi penumpang untuk menghadapi Nataru. Dispensasi ini berupa penambahan kapasitas penumpang sebesar 10 persen dari kapasitas normal.
“Kami sudah memberikan izin untuk dispensasi penumpang PT Pelni, asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan dan keselamatan pelayaran,” katanya.
Selain itu, KSOP Kelas I Balikpapan juga sudah menyiapkan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, baik dari sisi keamanan maupun kenyamanan.
Baca Juga
Bharto menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan TNI/Polri, Basarnas, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan BMKG untuk mengawasi dan mengamankan pelabuhan selama Nataru.
“Kami akan memantau kondisi cuaca secara berkala dan memberikan informasi kepada operator kapal. Jika cuaca buruk, kami akan menunda keberangkatan demi keselamatan penumpang dan awak kapal,” jelasnya.
Bharto mengimbau kepada penumpang untuk tidak menggunakan jasa calo tiket, membawa barang secukupnya, dan mematuhi protokol kesehatan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk membeli tiket secara resmi di loket atau online, tidak membawa barang berlebihan, dan selalu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kami juga akan melakukan pengecekan suhu tubuh dan rapid test antigen bagi penumpang yang akan berangkat,” tutur Bharto.
Terkait dengan peningkatan kasus Covid-19 di beberapa daerah, Bharto mengaku belum ada persiapan khusus yang dilakukan oleh KSOP Kelas I Balikpapan.
Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya akan selalu mengikuti arahan dari pemerintah pusat. “Kami akan menyesuaikan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan. Jika ada perubahan atau pembatasan, kami siap menjalankan,” pungkasnya.