Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) telah menyalurkan bantuan keuangan (Bankeu) sebesar Rp 1,197 triliun kepada 10 kabupaten/kota di wilayahnya pada tahun anggaran 2023.
Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov Kaltim untuk mendukung pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Bankeu yang disalurkan terdiri dari dua jenis, yaitu bankeu spesifik dan bankeu nonspesifik.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim Fahmi Prima Laksana mengatakan bahwa penyaluran bankeu telah mencapai 100% pada kuartal IV/2023.
"Seluruh bantuan keuangan spesifik dan nonspesifik tahun anggaran 2023 pada kuartal IV, telah ditransferkan 100% kepada masing-masing kabupaten/kota," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Rabu (10/1/2024).
Penjabat (Pj.) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengapresiasi kinerja BPKAD Kaltim yang telah berhasil menyalurkan bankeu secara tepat waktu dan akuntabel.
Baca Juga
"Saya rasa Pak Fahmi ini cukup bijaksana dalam menyikapi masalah. Begitu lah kita dalam memimpin, harus profesional dengan mengedepankan solusi dan kepentingan bersama," terangnya.
Akmal berharap agar bankeu yang telah disalurkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh daerah untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, mengungkapkan bahwa Kota Samarinda merupakan daerah yang menerima bankeu terbesar dari Pemprov Kaltim, yaitu sebesar Rp354,4 miliar.
Jumlah ini terdiri dari bankeu spesifik Rp700 juta dan bankeu nonspesifik Rp353,7 miliar.
Menurut Faisal, hal ini wajar mengingat Samarinda adalah ibu kota provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kaltim.
Dia menambahkan, Samarinda membutuhkan dana yang besar untuk membiayai berbagai kebutuhan pembangunan dan pelayanan publik.
"Sebagai ibu kota Kaltim, Samarinda layak menerima bankeu yang tinggi dengan tetap memikirkan kabupaten kota lain. Karena Samarinda ini, walau pun wilayahnya kecil tapi jumlah penduduknya besar," katanya.
Namun demikian, Faisal menegaskan bahwa Pemprov Kaltim tidak membeda-bedakan daerah dalam penyaluran bankeu dan menjamin bahwa Pemprov Kaltim telah memberikan bankeu secara proporsional dan adil kepada semua kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Berikut adalah rincian alokasi bankeu untuk 10 kabupaten/kota di Kaltim:
- Kota Samarinda: Rp354,4 miliar (bankeu spesifik Rp700 juta dan bankeu nonspesifik Rp353,7 miliar)
- Kabupaten Kutai Barat: Rp38 miliar (bankeu spesifik Rp10,9 miliar dan bankeu nonspesifik Rp27,1 miliar)
- Kabupaten Kutai Kartanegara: Rp38,1 miliar (bankeu spesifik Rp11,1 miliar dan bankeu nonspesifik Rp27 miliar)
- Kabupaten Mahakam Ulu: Rp38,4 miliar (bankeu spesifik Rp3,4 miliar dan bankeu nonspesifik Rp35 miliar)
- Kota Bontang: Rp58,8 miliar (bankeu spesifik Rp300 juta dan bankeu nonspesifik Rp58,5 miliar)
- Kabupaten Kutai Timur: Rp32,8 miliar (bankeu spesifik Rp8,9 miliar dan bankeu nonspesifik Rp23,9 miliar)
- Kabupaten Berau: Rp224,5 miliar (bankeu spesifik Rp6,1 miliar dan bankeu nonspesifik Rp218,3 miliar)
- Kota Balikpapan: Rp96,2 miliar (bankeu spesifik Rp250 juta dan bankeu nonspesifik Rp96,2 miliar)
- Kabupaten Paser Utara: Rp72 miliar (bankeu spesifik Rp69,5 miliar dan bankeu nonspesifik Rp2,5 miliar)
- Kabupaten Paser: Rp243,9 miliar (bankeu spesifik Rp8,2 miliar dan bankeu nonspesifik Rp235,6 miliar).
