Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Kabupaten Berau di Kalimantan Timur mengembangkan klaster pertanian padi di Kecamatan Teluk Bayur guna mengantisipasi kenaikan harga beras nasional.
Klaster ini mampu menghasilkan lima hingga enam ton/ha di lahan seluas 281 hektare.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Budi Widihartanto menyatakan ini merupakan salah satu langkah Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Kaltim untuk memenuhi kebutuhan pangan (volatile food) yang sebagian besar masih diimpor dari luar Kaltim.
“Dengan adanya peningkatan pasokan ini, diharapkan harga pangan di Berau dapat tetap stabil,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (25/2/2024).
Budi menekankan pentingnya sinergi antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilisasi harga pangan sebagai bagian dari pengendalian inflasi.
Dia mengungkapkan bahwa Bank Indonesia telah berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Berau, khususnya Dinas Pertanian dan Peternakan, untuk mendampingi Gapoktan Manunggal Karsa di Desa Labana Jaya sebagai kawasan pertanian padi terintegrasi.
Baca Juga
“Pada periode panen ini, hasil panen diperkirakan mencapai 550 ton yang akan dipasarkan kepada masyarakat lokal dan ASN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Berau,” pungkasnya.