Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menegaskan komitmennya dalam mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Dalam upaya percepatan penyelesaian, Pemprov Kalsel bekerja sama dengan para bupati wilayah sawit untuk memastikan keberlanjutan sektor ini.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Suparmi, menyatakan luas perkebunan kelapa sawit sebesar 443.802 hektar yang dikelola oleh 89 perusahaan perkebunan besar swasta maupun negara.
“Selain itu, sekitar 24 persen dikelola oleh pekebun rakyat, mencapai 107.582 hektar. Di Kalsel, terdapat 46 pabrik kelapa sawit dengan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebanyak 5,34 juta ton per tahun, setara dengan produksi CPO sebesar 1.16 juta ton per tahun,” ujarnya yang dikutip, Kamis (4/4/2024).
Dari sisi hilir, Suparmi menambahkan terdapat tiga pabrik minyak goreng dengan kapasitas produksi 5.750 ton per hari dan dua pabrik biodiesel dengan kapasitas produksi 2.500 ton per hari.
“Semua ini merupakan langkah menuju pembangunan ekonomi hijau (green economy) yang berkelanjutan,” katanya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Kalsel telah menerbitkan Peraturan Gubernur Kalsel Nomor 013 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD–KSB) Provinsi Kalsel 2022-2024.
“Ini adalah komitmen Gubernur Kalsel dalam mewujudkan visi misi Kalsel Maju (Makmur, Sejahtera, dan Berkelanjutan) sebagai Gerbang Ibu Kota Negara,” terang Suparmi.
Adapun, dia menuturkan pendataan industri kelapa sawit dilakukan melalui SIPERIBUN, dan saat ini terdapat 80 persen dari 89 perusahaan perkebunan besar swasta maupun negara sudah terdata.
“Pemprov Kalsel terus berkoordinasi dengan GAPKI Kalsel untuk memastikan keberlanjutan sektor perkebunan kelapa sawit,” pungkasnya.