Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Inflasi di Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai stabil dalam target inflasi nasional sebesar 3% ± 1% sejak dimulainya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada tahun 2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalimantan Timur Budi Widihartanto menyatakan inflasi tercatat sebesar 3,03% (yoy) atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 3,46% (yoy) pada kuartal I/2024.
Budi menambahkan, perkembangan inflasi di Kaltim tidak semata-mata dipengaruhi oleh pembangunan IKN.
"Pada dasarnya perkembangan inflasi di suatu wilayah selalu mengikuti pola konsumsi dan aktivitas masyarakatnya, yang dalam hal ini baik dipengaruhi oleh pembangunan IKN maupun proyek strategis lainnya termasuk proyek swasta dan berbagai aktivitas MICE di Kalimantan Timur," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/6/2024).
Selain itu, dia menyebutkan tingginya permintaan masyarakat yang mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut juga harus diperhatikan.
Menurutnya, tekanan inflasi di Kaltim banyak dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Baca Juga
“Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dan penurunan produksi pakan jagung turut menjadi pendorong inflasi pada komoditas beras dan daging ayam ras,” katanya.
Di sisi lain, Budi menjelaskan inflasi transportasi mengalami peningkatan sejak 2022 karena normalisasi mobilitas pasca pandemi COVID-19 dan mobilisasi masyarakat terkait proyek strategis.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan bahwa menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan daya beli masyarakat Kaltim memerlukan strategi pengendalian inflasi yang efektif.
"Implementasi strategi 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif menjadi kunci," ungkapnya.
Upaya jangka pendek meliputi pengendalian harga bahan pokok melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), operasi pasar, dan sidak pasar.
Budi mengatakan, TPID Kaltim juga mengoperasikan Toko Penyeimbang di Pasar Segiri dan Pasar Merdeka, Samarinda, sejak Maret 2024.
Untuk kelompok transportasi, TPID berkoordinasi dengan otoritas bandara dan maskapai mengenai tarif angkutan udara, terutama menjelang peak season.
Sedangkan, upaya jangka menengah-panjang fokus pada menjaga ketersediaan pasokan dan mitigasi inflasi di masa depan melalui Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk memenuhi kebutuhan pangan Kaltim.
"Peningkatan produktivitas lahan dan penguatan logistic/distribution hub juga merupakan langkah penting," tambah Budi.
Sebelumnya, Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman, Hairul menyatakan IKN akan berkembang selama 15 hingga 25 tahun, sehingga menciptakan gelombang pembangunan yang tidak hanya meningkatkan sektor konstruksi tetapi juga pendapatan masyarakat.
Sektor konstruksi di Kalimantan Timur dinilai telah menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2022 akibat dorongan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Sektor konstruksi akan sangat berkembang karena permintaan yang tinggi,” ujarnya.
Kendati demikian, Hairul mengingatkan adanya risiko bubble besar dalam jangka panjang jika tidak dikelola dengan baik, mengingat pengalaman boom industri real estate di Tiongkok.
Selain itu, dia menuturkan integrasi wilayah seperti Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Kota Balikpapan dan Samarinda, juga harus diperhatikan untuk mengantisipasi migrasi sosial.
"Migrasi sosial juga perlu diantisipasi untuk integrasi wilayah yang efektif," pungkasnya.