Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Daya beli penduduk Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai akan tetap kuat di tengah indikasi perlambatan ekonomi yang meliputi Indonesia.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Budi Widihartanto menyatakan ekonomi Kaltim tumbuh positif mencapai 5,85% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Di atas kertas, performa ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang hanya tercatat sebesar 5,05% yoy dan tingkat regional Kalimantan sebesar 5,22% yoy.
“Berada dalam tren melambat (dibandingkan kuartal I/2024), dialami juga oleh pertumbuhan di level nasional dan regional Kalimantan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/8/2024).
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi Kaltim sempat tampil perkasa hingga menyentuh 7,26% pada kuartal I/2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam komposisi ekonomi Kaltim, konsumsi rumah tangga tampil menonjol dengan pertumbuhan sebesar 5,16% yoy atau sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (5,13% yoy).
Baca Juga
Kendati demikian, capaian ini masih lebih rendah 5,27% yoy jika dibandingkan dari kuartal sebelumnya.
Budi mengungkapkan bahwa stabilitas sistem keuangan yang terjaga ikut membangun ritme ekonomi Kaltim. Pada kuartal II/2024, total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 8,52% yoy, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang 6,09% yoy.
“Untuk DPK perseorangan/masyarakat (jenis tabungan) juga tumbuh positif sebesar 8,67% yoy pada kuartal II/2024,” ungkapnya.
Stabilitas ini juga tercermin dalam Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai 150,5 pada kuartal II/2024, naik dari 147,2 pada kuartal I/2024.
Selain itu, kredit konsumsi/rumah tangga meningkat menjadi 13,46% yoy dari kuartal sebelumnya sebesar 12,49% yoy.
Sejalan dengan optimisme indikator Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) hingga 6 bulan ke depan pada kuartal II/2024 juga lebih baik dibandingkan dengan kuartal IV/2023.
Menurut data Survei Konsumen Bank Indonesia Kaltim, IEK Kaltim tercatat sebesar 149,5, atau lebih tinggi dibandingkan dengan IEK kuartal IV 2023 yang sebesar 144,78 pada kuartal II 2024.
Ini artinya, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi Kaltim di paruh kedua tahun 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan ekspektasi masyarakat di paruh pertama tahun 2024.
“Kondisi tersebut sejalan dengan adanya potensi peningkatan aktivitas ekonomi akibat kepindahan IKN,” pungkas Budi.