Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Konstruksi dan Perdagangan jadi Tumpuan Ekonomi Kaltim Kuartal II/2024

Sektor konstruksi dan perdagangan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim pada kuartal II/2024.
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023)/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Suasana pembangunan Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023)/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) yang positif dipicu oleh peningkatan kinerja sektor konstruksi dan perdagangan pada kuartal II/2024. 

Menurut data yang dihimpun oleh Bank Indonesia Kaltim, sektor konstruksi tumbuh sebesar 16,16% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 12,26% (yoy).

Pertumbuhan ini sejalan dengan percepatan pengerjaan target fungsional Ibu Kota Negara (IKN) dalam rangka persiapan peringatan HUT RI ke-79. Terbukti, realisasi APBN untuk IKN melonjak hingga 210,81% (yoy) pada periode tersebut.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto menyatakan sektor perdagangan juga mencatat kinerja gemilang dengan pertumbuhan 9,76% (yoy) atau meningkat dari 6,34% (yoy) pada kuartal sebelumnya. 

“Peningkatan permintaan dan tingginya aktivitas ekonomi, termasuk kegiatan MICE [Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions] menjadi pendorong utama sektor ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/10/2024).

Di sisi lain, sektor pertambangan yang memiliki pangsa terbesar dalam struktur ekonomi Kaltim sebesar 38,69% tetap tumbuh positif sebesar 6,44% (yoy), meski melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 10,47% (yoy). 

Penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama seperti Tiongkok dan Asean serta tingginya curah hujan rata-rata 219,1 mm/bulan menjadi faktor penyebab perlambatan ini.

Budi menambahkan peningkatan di sektor konstruksi dan perdagangan telah memberikan angin segar bagi perekonomian daerah. 

Kendati demikian, sektor pertanian tumbuh melambat dengan hanya tercatat 3,09% (yoy) dari angka 3,77% (yoy) pada kuartal sebelumnya yang sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan seperti bawang merah dan tomat akibat panen raya di daerah sentra. 

Berbanding terbalik, sektor industri pengolahan mengalami kontraksi sebesar -2,31% (yoy) yang dipengaruhi oleh penurunan produksi CPO dan pengolahan gas.

Adapun, Budi menuturkan lima lapangan usaha utama masih mendominasi struktur ekonomi Kaltim dengan total pangsa 83,78%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper