Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buzzer Kian Meresahkan, Kebebasan Berekspresi di Samarinda Jadi Sorotan

Insiden ini muncul tak lama setelah Selasar.co mempublikasikan konten yang mengkritik keberadaan buzzer di Samarinda.
Ilustrasi wartawan sedang menjalankan tugas jurnalistik. Dok Freepik
Ilustrasi wartawan sedang menjalankan tugas jurnalistik. Dok Freepik

Bisnis.com, SAMARINDA – Pendiri platform media daring Selasar.co Achmad Ridwan, beserta istrinya dilaporkan menjadi target serangan siber berupa doxing oleh para buzzer. 

Insiden ini muncul tak lama setelah Selasar.co mempublikasikan konten yang mengkritik keberadaan buzzer yang diduga berafiliasi dengan pemerintah daerah, yang juga melakukan tindakan serupa terhadap kreator konten lain.

Penyebaran data pribadi Awan, sapaan akrab Achmad Ridwan, dan istrinya, termasuk informasi sensitif dari Kartu Tanda Penduduk seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan foto, dilakukan melalui berbagai video yang beredar di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. 

Beberapa akun anonim yang diidentifikasi mengunggah konten tersebut antara lain 'kesahmaha_' di TikTok dan 'KELAMBU KUNING' di Instagram.

Serangan doxing ini diduga kuat merupakan respons langsung terhadap video monolog Awan yang diunggah Selasar.co sehari sebelumnya. 

Dalam video tersebut, Awan secara tajam mengkritik doxing yang dilancarkan kepada kreator konten asal Samarinda, kingtae.life yang kerap menyampaikan pandangan kritis terhadap pembangunan di kota tersebut.

Merespons insiden doxing yang menimpanya, Awan menyatakan bahwa tindakan para pelaku justru secara telanjang memvalidasi substansi kritiknya. 

Dia menegaskan bahwa praktik doxing oleh buzzer, siapapun di baliknya, harus ditertibkan karena secara fundamental mengancam kebebasan berekspresi dan merusak sendi-sendi demokrasi.

Lebih lanjut, Awan menyuarakan harapannya agar pihak berwenang dan pejabat yang diduga berada di balik operasi buzzer tersebut dapat segera menghentikan praktik tersebut. 

Dia mengungkapkan bahwa kritik seharusnya dipandang sebagai vitamin bagi pemerintah, mengingat tidak semua aparatur sipil negara berani menyampaikan kritik kepada atasan. 

"Makanya kalau ada elemen di luar pemerintahan memberi kritik, harusnya bersyukur, bukan malah melakukan doxing," tegasnya.

Adapun, Awan menuturkan tidak gentar menghadapi aksi doxing tersebut. 

Dia juga mengajak publik untuk bersikap peduli terhadap isu ini, mengingatkan bahwa praktik doxing dapat menimpa siapa saja yang berani berbeda pandangan atau kritis terhadap kekuasaan. 

"Hari ini identitas konten kreator, juga identitas saya dan istri yang disebar. Tapi bukan tidak mungkin kelak identitas Anda dan orang tersayang yang disebar oleh para buzzer, jika Anda berseberangan dengan mereka," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper